Jakarta, MINA – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab menyampaikan lima pesan pada kesempatan Reuni Akbar 212 yang diselenggarakan pada Senin (2/12) di Lapangan Monas, Jakarta.
“Dalam sambutan di Reuni 212 ini saya akan menyamakan lima amanat perjuangan,” ujar Habib Rizieq melalui video yang diputar Panitia Reuni 212.
Pertama, ia meminta para peserta reuni untuk menjaga tradisi reuni 212, yang menurutnya merupakan momentum penting dan luar biasa serta momentum persaudaraan dan persatuan bagi umat muslim Indonesia pada khususnya bahkan bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia pada umumnya.
“Sehingga sekali lagi kita perlu tradisikan Reuni Akbar 212 dengan segala keindahannya, kedamaianya, kesejukannya, ketertibannya, begitu juga kebersihannya. Kita tunjukkan pada dunia inilah NKRI yang mampu menyelenggarakan Reuni Akbar 212 setiap tahunnya dengan jutaan peserta tapi tetap menampilkan kesejukan, ketenangan, keselamatan dan persaudaraan,” ujarnya.
Kedua, Habib Rizieq mengatakan untuk tidak putus asa dalam perjuangan penegakan keadilan.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
“Hapus kata putus asa dari kamus perjuangan penegakan keadilan. 1000 kali kita jatuh dan gagal dalam perjuangan penegakan keadilan maka 1001 kali kita harus siap bangun dan bangkit kembali,” katanya yang disambut teriakan takbir oleh para peserta.
Ketiga, Percaya dan yakin dengan janji Allah, jangan sampai kegagalan dalam perjuangan memudarkan keyakinan pada janji Allah.
Keempat, terus berjuang dengan keihklasan dan kebersamaan, karena pertolongan Allah ada pada keikhlasan dan kebersamaan.
Kelima, Rizieq meminta para peserta Reuni 212 Untuk tidak pernah berhenti membela agama, bangsa dan negara. Ia mengungkapkan, agama apapun tidak boleh dinodai ataupun dicela.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi para habib Indonesia, tokoh agama dan negara serta seluruh rakyat Indonesia yang telah hadi dalam Reuni 212 itu. (L/Ast/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan