Ramallah, MINA – Lima tahanan Palestina telah melakukan mogok makan tanpa batas selama beberapa hari sebagai protes atas penahanan mereka secara administratif dan prosedur penahanan yang keras.
Menurut Pusat Informasi Palestina (Palinfo) yang dikutip MINA, Sabtu (29/8), para pemogok makan tersebut adalah Maher Al-Akhras, Mohamed Wahdan, Mousa Zahran, Abdul Rahman Shuaibat, dan seorang pejabat Hamas, Mutasim Samara.
Menurut pengacara Palestina yang mengunjungi para pemogok makan, tahanan Akhras, dari kota Silat Al-Dhahr di Jenin, telah melakukan mogok makan selama 34 hari dan akibatnya, ia menderita penurunan berat badan, penurunan stamina yang berlebihan, sakit kepala, dan nyeri sendi.
Sementara, tahanan Wahdan, dari kota Rantis di Ramallah, telah melakukan mogok makan selama 25 hari sebagai protes atas penahanannya tanpa rasa bersalah.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Adapun tahanan administratif Zahran (dari Deir Abu Masha’al di Ramallah) dan Shuaibat (dari kota Beit Sahur di Bethlehem), mereka telah melakukan mogok makan masing-masing selama 14 dan 10 hari.
Tahanan Samara, seorang pejabat Hamas, juga memulai mogok makan tanpa henti sejak tiga hari lalu untuk memprotes penahanan administratifnya, yang diperpanjang selama enam bulan untuk ketiga kalinya.
Menurut sumber itu, Samara ditahan di sel isolasi dan dilarang menerima kunjungan dari siapapun, termasuk keluarganya.
Para tahanan Palestina tidak mendapat pelayanan yang seharusnya, tempat yang kotor, makanan yang tidak bergizi, juga waktu penahanan yang terus ditambah-tambah tanpa alasan yang jelas. (T/R12/P1)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mi’raj News Agency (MINA).