Jericho, MINA – Penguncian atau lockdown dilakukan Pasukan Pendudukan Israel di Kota Jericho, Tepi Barat yang memasuki hari kedua, Ahad (22/4), berdampak buruk terhadap sektor wisata dan perayaan Idul Fitri tahun ini
Abdulkarim Sidr, Walikota Jericho mengatakan, tindakan rasis otoritas militer Israel mencegah banyak penduduk lokal dan pengunjung menuju tempat-tempat wisata.
“Penutupan ini tanpa alasan yang diketahui, dan tidak ada penjelasan yang jelas,” kata Sidr seperti dikutip dari Arab News, Senin (25/4).
Sidr mengatakan blokade itu, yang terbaru dalam serangkaian pembatasan selama berbulan-bulan adalah bagian dari hukuman kolektif Israel terhadap orang-orang Jericho, kamp-kamp, dan pengunjungnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Eyad Hamdan, kepala pariwisata di Jericho mengatakan, dengan pengepungan yang ketat dan penghentian pariwisata, kota tersebut telah kehilangan salah satu sumber mata pencaharian terpentingnya.
Tindakan pendudukan Israel tersebut telah menyebabkan kemacetan lalu lintas yang parah di saat warga Palestina merayakan Idul Fitri.
Kota Tepi Barat, yang tahun lalu menyambut banyak turis, sepi pengunjung tahun ini karena penutupan jalan dan pos pemeriksaan militer. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon