LPPOM MUI: Pelabuan Tanjung Priok Jadi Kawasan Halal Ekspor-Impor

Pendatanganan Kerjasama dalam rangka Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan halal antar Direktur Utama PT. MTI Tony Hajar Andenoworih dan Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim (Foto : kurnia/MINA) Andenoworih
Pendatanganan Dalam Rangka Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan halal antar Direktur Utama Tony Hajar Andenoworih dan Lukmanul Hakim (Foto : kurnia/MINA) Andenoworih

Jakarta, 2 Jumadil Awwal 1437/ 10 Februari 2016 (MINA) – Direktur Lembaga  Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM MUI) Lukmanul Hakim menyatakan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara akan menjadi kawasan halal untuk - barang, makanan dan minuman setelah mendapat sertifikat halal dari MUI.

Lukmanul juga menjelaskan, adanya sertifikasi halal, maka akan ada kerjasama dengan MTI untuk pengawasan kehalalan barang, makanan dan minuman yang akan keluar dari wilayah, termasuk yang akan masuk ke Indonesia.

“Ada sebagian dengan luas enam hektar menjadi kawasan halal untuk ekspor-impor,” kata Lukmanul Hakim dalam sambutan Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) LPPOM-MUI, di Jakarta, Rabu (10/2) siang.

“Kerjasama pengawasan kehalalan ini, memang baru sebagian, belum semua, khususnya Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT MTI,” katanya.

Jadi, dia melanjutkan, untuk menghindari terjadinya kontaminasi atas barang, produk dan makanan itu, maka dilakukan kerjasama pengawasan kehalalan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Menurutnya, pelabuhan halal ini untuk memastikan bahwa produk yang akan diekspor memang sudah mendapatkan sertifikasi halal setelah keluar dari pabrik, dan akan diekspor ke luar negeri.

“Nanti yang melakukan pengawasan kehalalannya mereka yang di lapangan,” terang Lukmanul.

Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin menambahkan, halal sudah menjadi bagian kehidupan tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia sekarang ini.

Sebab itu, lanjut Ma’ruf, dirinya mengapresiasi dengan adanya kerjasama pengembangan pelabuhan halal.

“Apalagi sekarang ini diberlakukan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), kita perlu hati-hati mengenai barang, atau produk makanan dan minuman yang akan masuk ke Indonesia. Kita harus meneliti atau mengawasi kehalalannya,” terang Ma’ruf. (L/P002/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.