Baku, Azerbaijan, MINA – Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad mengatakan berencana membuka Kedutaan Besar (Kedubes) untuk Palestina yang terakreditasi di Yordania.
Hal tersebut ia sampaikan saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (GNB) ke-18 yang dihadiri oleh pemimpin dan perwakilan dari 120 negara anggota pada Jumat (25/10) di Baku, Azerbaijan.
“Kami tahu bahwa Israel tidak akan membiarkan Malaysia membuka kedutaan di Wilayah Pendudukan. Dengan demikian, kami akan membuka kedutaan di Yordania,” kata Mahathir, seperti dikutip dari situs berita Malaysia, Bernama.
Perdana menteri berusia 94 tahun itu mengatakan, pembukaan kedutaan yang terakreditasi akan memungkinkan Malaysia untuk memperluas bantuan kepada Palestina dengan lebih mudah, meskipun ia mengakui, Israel akan terus menghalanginya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Saya juga ingin membawa pada kesempatan ini nasib saudara-saudara kita di Palestina yang sedang dilanda kemiskinan. Palestina tetap diduduki oleh rezim brutal. Rezim ini terus memperluas pemukiman ilegal di tanah yang seharusnya menjadi milik Palestina,” tegasnya.
Ia melanjutkan, masyarakat internasional tidak melakukan apa-apa dan tidak dapat mengambil tindakan meskipun Israel terus “mencekik kehidupan” Palestina dari dalam dan luar.
“Sangat disayangkan bahwa organisasi dunia yang didirikan oleh negara-negara kuat sekarang mengabaikan resolusi badan dunia itu. Sekarang kita melihat orang lain melakukan hal yang sama,” tambahnya.
Israel bermaksud untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat serta mengklaim Yerusalem sebagai ibukotanya, Mahathir mengatakan, itu langkah yang jelas-jelas melanggar hukum internasional.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Banyak negara barat mendukung langkah itu (Israel) dengan merelokasi atau bersumpah untuk memindahkan kedutaan mereka di Yerusalem. Malaysia tidak setuju dengan ini,” katanya.
Dalam konferensi itu, Mahathir juga mengambil kesempatan untuk mendesak negara-negara anggota GNB yang telah memindahkan Kedubesnya ke Yerusalem atau berencana untuk melakukannya untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Ada lebih dari 30 kantor diplomatik dan organisasi internasional di Ramallah dan Gaza Palestina.
Palestina saat ini memiliki kedutaan di Kuala Lumpur sementara Kedubes Malaysia untuk Mesir terakreditasi untuk Palestina. (T/Sj/RI-1)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza