Jakarta, 10 Rabi’ul Awwal 1435/1 Januari 2014 (MINA) – Ustadzah Dedeh Rosidah Syaifudin atau biasa disapa Mamah Dedeh, mengatakan, musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 pada Ahad 28 Desember lalu, dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, merupakan di luar rencana manusia.
“Waktu mendapat kabar pesawat AirAsia jatuh, saya seedang berada di Surabaya. Para keluarga koban berduka, padahal para penumpang mau melakukan liburan ke Singapurna namun Allah berhendak lain,” kata Mamah Dedeh saat memberikan tausiyah dalam Tablig Akbar di Masjid At-tin, Jakata, Rabu.
“Manusia punya rencana walaupun, kita menolak tetap manusia tidak bisa terima musibah. Namun kalau Allah berhendak lain, manusia tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Mama Dede.
“Segera sesudah Pesawat AirAsia jatuh, relawan dikerahkan menolong korban, kondisi cuaca belum aman, hal ini di luar kemampuan manusia,” tambahnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Komentar lain tentang musibah pesawat AirAsia ini disampaikan sejumlah warga yang merayakan pergantian tahun di sepanjang jalan Raya Bogor. Mereka berharap musibah penerbangan seperti yang dialami pada 28 Desember lalu jangan terulang kembali di Indonesia pada tahun 2015.
“Saya hanya berharap dan berdoa semoga pada 2015 tidak ada lagi kecelakaan pesawat seperti yang terjadi pada 2014,” kata Robianto (30), Rabu malam.
Sementara itu Khaerul, kecelakaan AirAsia QZ8501 rute Surabaya – Singapura itu menambah catatan buruk kecelakaan transportasi udara yang terjadi di dunia.” (L/P002/P007/R04/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa