Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Jaksa Agung Israel Akui Negaranya adalah Rezim Apartheid

sajadi - Ahad, 13 Februari 2022 - 09:22 WIB

Ahad, 13 Februari 2022 - 09:22 WIB

4 Views

Tel Aviv, MINA – Michael Benyair, mantan Jaksa Agung Israel, meminta masyarakat internasional untuk mengambil langkah yang berarti untuk mengakhiri pemerintahan apartheid Israel di Palestina yang diduduki.

“Dengan sangat sedih saya harus menyimpulkan bahwa negara saya telah tenggelam ke kedalaman politik dan moral sehingga sekarang menjadi rezim apartheid. Sudah waktunya bagi komunitas internasional untuk menyadari kenyataan ini juga,” kata Benyair dalam sebuah op-ed yang diterbitkan oleh majalah The Journal Irlandia, Wafa melaporkan Ahad (13/2).

Benyair menambahkan, ia telah menghabiskan sebagian besar karirnya menganalisis pertanyaan hukum mengenai pendudukan Israel di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem.

Ia mengaku bahwa selama masa jabatannya dia menyetujui pengambilalihan tanah pribadi Palestina untuk membangun infrastruktur dan perluasan pemukiman di wilayah pendudukan.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Pernyataan Benyair tersebut muncul kurang dari dua pekan setelah Amnesty International merilis laporan yang menggambarkan Israel sebagai negara apartheid.

Tahun lalu, B’Tselem dan Human Rights Watch sampai pada kesimpulan yang sama menyatakan bahwa kejahatan apartheid terhadap kemanusiaan sedang dilakukan di Tepi Barat.

“Antara Sungai Yordan dan Laut Mediterania, Israel-lah yang secara permanen merampas hak-hak sipil dan politik jutaan orang Palestina. Ini apartheid Israel,” tegasnya.

Sebagai penutup artikelnya, Benyair menggambarkan situasi di lapangan di Palestina sebagai “kekejian moral.”

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Penundaan oleh masyarakat internasional dalam mengambil langkah-langkah yang berarti untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas rezim apartheid yang diabadikannya tidak dapat diterima,” pungkasnya. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda