Islamabad, MINA – Mantan perdana menteri Pakistan Imran Khan ditangkap di pengadilan di ibu kota Islamabad pada hari Selasa (9/5), untuk menghadiri salah satu sidang dari lusinan kasus yang tertunda sejak dia digulingkan dari jabatannya tahun lalu.
Pejabat dari partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) mendesak para pendukungnya turun ke jalan setelah penangkapannya, tetapi polisi memperingatkan perintah yang melarang pertemuan lebih dari empat orang akan ditegakkan dengan ketat. The New Arab melaporkan.
Belum jelas apakah Khan ditahan di Pengadilan Tinggi Islamabad atau dipindahkan ke tempat lain.
“Imran Khan telah ditangkap dalam kasus Qadir Trust,” kata akun Twitter resmi polisi Islamabad, mengacu pada kasus korupsi.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Stasiun TV lokal menayangkan suasana ricuh di luar pengadilan saat ratusan pendukung PTI bentrok dengan aparat keamanan.
Penangkapan Khan terjadi sehari setelah militer memperingatkannya agar tidak membuat “tuduhan tak berdasar”, setelah dia kembali menuduh seorang perwira senior berencana membunuhnya.
Teguran Senin malam menggarisbawahi seberapa jauh hubungan Khan telah memburuk dengan militer yang kuat, yang mendukung kebangkitannya ke tampuk kekuasaan pada 2018 tetapi menarik dukungan menjelang mosi tidak percaya parlemen yang menggulingkannya tahun lalu.
Pada rapat umum akhir pekan di Lahore, Khan mengulangi klaim bahwa seorang perwira intelijen senior Mayor Jenderal Faisal Naseer terlibat dalam upaya pembunuhan tahun lalu, di mana dia ditembak di kaki.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pemerintah Pakistan mengatakan upaya pembunuhan itu dilakukan seorang pria bersenjata, yang kini ditahan dan mengaku dalam sebuah video yang secara kontroversial bocor ke media.
Khan menolak temuan itu dan menegaskan pihak berwenang telah menolak menerima upayanya untuk mengajukan apa yang disebut laporan informasi pertama (FIR), untuk polisi mengidentifikasi pelaku sebenarnya.
Khan mengulangi tuduhannya dalam pernyataan video yang dirilis menjelang sidang Selasa, mengatakan “tidak ada alasan bagi saya untuk mengarang fakta”.
ISPR mengatakan berhak “mengambil tindakan hukum terhadap pernyataan dan propaganda yang benar-benar salah dan tidak benar”.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Khan menghadapi lusinan dakwaan yang diajukan terhadapnya sejak dia digulingkan, sebuah taktik yang menurut para analis digunakan pemerintah Pakistan secara berturut-turut untuk membungkam lawan mereka.
Militer Pakistan, terbesar keenam di dunia, dinilai memiliki pengaruh tidak semestinya atas negara tersebut.
Militer melakukan setidaknya tiga kudeta sejak negara itu memperoleh kemerdekaan pada tahun 1947 dan memerintah selama lebih dari tiga dekade. (T/R7/RI-1)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)