Mantan Wakil PM Yordania: Perjanjian Dengan Israel Harusnya Tidak Ada Lagi

Amman, MINA – Mantan Wakil Perdana Menteri , Mamdouh Al-Abadi, mengatakan, perjanjian damai Wadi Araba Yordania-, harusnya tidak ada lagi.

Al-Abadi beralasan mengingat pelanggaran Zionis terus-menerus terhadap Masjidil Aqsha dan kurangnya perlakuan hormat dengan pihak Yordania.

Dia menyebutkan beberapa pernyataan Perdana Menteri Israel, Naftali, yang tidak mengindahkan tempat-tempat suci di Palestina, ujarnya. seperti dilaporkan Quds Press, Sabtu (21/5).

“Kita tidak percaya pada perjanjian perdamaian, terutama karena ekstremis Zionis tidak percaya pada keberadaan orang-orang Arab dan tidak mengakui perdamaian,” lanjutnya.

Dia menekankan “pentingnya pejabat Yordania tidak terus hidup dalam ilusi.”

Pada tanggal 8 Mei, PM Israel Naftali Bennett mengatakan, dalam pidatonya pada awal pertemuan pekanan pemerintah Israel, bahwa “semua keputusan mengenai Masjidil Aqsa dan kota Yerusalem akan diambil oleh Israel, yang memiliki kedaulatan atas kota, terlepas dari pertimbangan eksternal apa pun.”

Sementara itu, PM Yordania Bishr al-Khasawneh mengatakan, dalam sesi parlemen April lalu, bahwa “upaya eskalasi dan penodaan Israel yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis di Yerusalem dan Masjidil Aqsa, akan mengarah pada bahaya besar yang mengancam keamanan, perdamaian dan stabilitas regional, jika tidak dihentikan.” (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.