MAROKO SERUKAN MASYARAKAT INTERNASIONAL HENTIKAN PELANGGARAN ISRAEL

Menteri Luar Negeri Maroko, Salaheddine Mezouar (Foto: Challenge)
Menteri Luar Negeri Maroko, Salaheddine Mezouar. (Foto: Challenge)

Rabat, 20 Muharram 1436/13 November 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Maroko, Salaheddine Mezouar menyerukan masyarakat ikut campur tangan menghentikan pelanggaran Israel terhadap tempat-tempat suci Islam di .

“Pelanggaran Israel berulang kali di Kota Tua Al-Quds baru-baru ini telah meninggalkan perasaan duka umat Islam di seluruh dunia,” kata Mezouar di sela-sela pertemuan darurat OKI di Rabat, demikian dilaporkan AlRay dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Sebelumnya, Ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Iyad Madani meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan segera menghentikan agresi Israel di Al-Quds Timur.

“Dewan Keamanan PBB harus mengeluarkan resolusi untuk mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina sesuai dengan jangka waktu tertentu,” kata Madani di Rabat. “Lima negara anggota tetap dewan keamanan bertanggung jawab menghentikan arogansi Israel,” tambahnya.

Madani juga mengkritik Amerika Serikat memveto setiap resolusi yang dianggap tidak menguntungkan pihak Israel. “Amerika Serikat tidak dapat menjadi pihak mediator konflik pada saat yang sama,” tegasnya.

Madani melanjutkan, OKI sedang mempertimbangkan KTT Islam darurat untuk mengekspresikan dukungan untuk rakyat Palestina dan mendiskusikan cara melindungi Masjid Al-Aqsha.

Komite Al-Quds yang didirikan OKI yang bermarkas di Jeddah pada 1975 silam memiliki tujuan untuk melindungi karakter Islam dan Arab dan menahan kampanye”Yahudisasi” Israel.

Komite diselenggarakan di Rabat, Rabu, untuk membahas pelanggaran terbaru Israel  di Kota Al-Quds dan sarana untuk membantu warga Palestina di wilayah itu.

Ketegangan tinggi di wilayah itu telah berlangsung sejak akhir bulan lalu saat pemerintah Israel menutup sementara kompleks Masjid Al-Aqsha setelah ekstrimis rabi Yahudi terluka dalam penembakan di Al-Quds Barat.

Kerusuhan lebih lanjut setelah pasukan Israel menewaskan seorang pemuda Palestina yang diduga menembak rabi dalam serangan di rumahnya di Al-Quds Timur.

Beberapa anggota parlemen Israel memaksa masuk ke kompleks Al-Aqsha dalam beberapa pekan terakhir telah memicu kemarahan jamaah Muslim dan kecaman resmi dari negara-negara Arab dan Muslim.

Setidaknya dua warga Israel -satu polisi dan satu pemukim- telah tewas dan beberapa lainnya terluka dalam sepekan terakhir dalam serangan Palestina.

Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Sementara bagi Yahudi, daerah tersebut diklaim sebagai “Temple Mount” dan mengklaim tempat itu adalah situs dari dua sinagog Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Al-Quds Timur sejak tahun 1967 silam pasca perang di kawasan kemudian mencaplok Kota Al-Quds pada tahun 1980.

Pada September 2000 lalu, kunjungan ke Al-Aqsha oleh politisi Israel yang kontroversial, Ariel Sharon memicu apa yang kemudian dikenal sebagai “Intifadah Kedua ,” perlawanan rakyat terhadap puluhan tahun pendudukan Israel di mana ribuan warga Palestina tewas. (T/P011/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0