Membentuk Karakter Anak Dengan Cerita Siroh Para Nabi

Bunda Widhiatuti dalam seminar "Fungsi Kisah Dalam Pembentukan Karakter Anak" (Foto: Alya/MINA)
Bunda Widhiatuti dalam seminar “Fungsi Kisah Dalam Pembentukan ” (Foto: Alya/MINA)

Jakarta, 23 Jumadil Awwal 1437/ 2 Maret 2016 (MINA) – Seorang praktisi parenting, mengatakan, mendidik dalam membentuk karakter anak dapat dilakukan dengan cara menceritakan siroh- kepada anak.

Menurutnya, anak bisa membedakan antara yang haq (baik) dan bathil (buruk) melalui kisah-kisah para nabi. Katanya dalam seminar “Fungsi Kisah Dalam Pembentukan Karakter Anak” di acara pesta buku Islam terbesar di Indonesia Islamic Book Fair (IBF) 2016, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (2/3).

“Orang tua dan guru harus menceritakan siroh nabi dan Shohabiyah dengan cara mengaitkan sesuatu yang sedang terjadi, sehingga anak atau peserta didik tertarik dengan sendirinya terbentuk karakter yang mengikuti sifat-sifat nabi,” kata Kurnia yang akrab disebut Bunda.

Bunda menjelaskan, anak yang sejak dini sudah dikenalkan nilai-nilai Islam dengan menceritakan siroh nabi seperti “Muhammad Teladanku” mempunyai energi yang berbeda.

“Orang yang sering diisi dengan cerita-cerita nabi maka dia punya energi tarik yang berbeda, dia bisa melindungi dirinya dari perbuatan buruk, sehingga dia terselamatkan isi kepalanya dari fikiran negatif,” tambahnya.

Keberhasilan sahabat menjadi generasi terbaik adalah senantiasa menceritakan sosok Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam (SWT) kepada anak-anak, seakan-akan menceritakan sebuah hikayat. Contohkan prilaku Rosul dengan mengkomplikasikan cerita tokoh dizaman sekarang. (L/hna/nrz/P2 )

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: Hasanatun Aliyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.