Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof. Euis Sunarti: Peran Orang Tua Penting Dalam Bina Karakter Anak

kurnia - Ahad, 13 Mei 2018 - 14:51 WIB

Ahad, 13 Mei 2018 - 14:51 WIB

5 Views ㅤ

Prof. Dr. Euis Sunarti, Dosen Bidang Ketahanan Dan Pemberdayaan Keluarga, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

Jakarta, MINA – Prof. Dr. Euis Sunarti, Dosen Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, peran orang tua penting dalam membina karakter anak, agar anak bisa mandiri dan menjadi generasi yang beradab dan berakhlak Islami.

“Agar anak mempunyai keindahan akhlaq yang Islami,” kata Euis pada seminar Parenting dengan tema Ketahanan Keluarga dan Pembangunan Karakter Anak, Sabtu (12/5) di Jakarta.

Namun Euis memaparkan, pendidikan amak saat ini menghadapi  tantangan era digital, karena anak mau tidak mau tersentuh dengan teknologi yang bernama gadget.

“Anak tetap boleh pegang gadget, namun itu dalam kontrol kedua orang tua. Bagaimana orang tua membatasi penggunaan gadget di tangan anak,” kata Euis.

Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional

Menurutnya, pengawasan anak dalam menggunakan gadget adalah agar anak tidak membuka-buka link-link yang bersifat negatif dan itu tidak layak untuk dikonsumsi oleh anak.

Pengawasan ini lebih lanjut, setelah anak dibekali mana yang harus diakses dan mana yang tidak boleh. Peran orang tua, di sini sangat menentukan perilaku sang anak terhadap penggunaan gadget.

“Keluargalah yang membentuk karakter anak. Sebab anak sudah di lingkungan yang bergadeget,” tambah Euis.

Untuk memonitoring anak, lanjut dia, diperlukan sang ibu saat sang ayah bekerja mencari nafkah. Kalau keduanya pergi, dikawatirkan anak tidak terkontrol.

Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan

Kalaupun ibu bekerja juga, kata Euis, ibu  disarankan mencari pekerjaan yang mempunyai waktu luang untuk anak, meskipun akan berdampak ke jumlah penghasilan. Itu risiko demi menjaga sang buah hati, jika sang ibu benar-benar tidak bisa lepas dari pekerjaan.

“Ini bukan lagi bicara kesetaraan gender, peran ibu penting dalam membina karakter anak, agar anak bisa mandiri dan menjadi generasi yang beradab,” jelas Euis. (L/R03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara

Rekomendasi untuk Anda

test
test
Seminar-Nasional
Indonesia