Surabaya, 14 Syawwal 1438/8 Juli 2017 (MINA) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Muktamar Perkumpulan Lembaga Dakwah Pendidikan Islam Indonesia (PULDAPII), dengan mengajak PULDAPII mewujudkan hikmah dari keragaman untuk Indonesia yang aman dan damai.
“Kondisi aman, kehidupan aman, menjadi kemutlakan yang harus dijaga. Nilai ajaran agama bisa dilakukan dengan baik ketika sebuah wilayah berada dalam kondisi aman, dan masyarakatnya hidup dalam suasana rukun, dan kedamaian,” papar Menag di Surabaya, Sabtu (8/7).
Dalam keterangan pers Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Menag mengaku masih menjumpai sebagian masyarakat yang belum dapat mengambil hikmah keragaman sehingga perbedaan saling diperhadapkan dan berpotensi membawa implikasi terganggunya keutuhan sebagai bangsa.
Padahal, keragaman adalah sunnatullah. Dengan keragaman, manusia bisa mendapatkan berbagai varian, opsi, pilihan, dan hikmah dibalik keragaman adalah rahmat.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Menag juga mengingatkan, setiap potensi konflik tidak boleh dibiarkan. Sebab, akibat dari konflik sangat menyedihkan, seperti yang terjadi di beberapa negara Timur Tengah.
“Itu semua terjadi, karena nilai kemanusiaan berada pada titik paling rendah. Dalam kondisi konflik, jangankan menerapkan syariat, seseorang bahkan kadang dipaksa melakukan hal yang bertentangan dengan agama,” kata Menag.
“Itulah dampak dari konflik, tidak ada pilihan, membunuh atau dibunuh, yang menjadikan harkat, marbata kemanusiaan saling ditiadakan,” ujarnya.
Menag mengapresiasi tema muktamar, yaitu: “Merangkai Potensi Menggapai Obsesi untuk Optomalisasi bagi NKRI”. Menurutnya, tema yang diangkat sangat strategis dalam menghimpun potensi umat untuk memberikan kontribusi bagi NKRI. Muktamar perdana ini digelar di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Menag mengajak PULDAPII lebih aktif dalam menjaga suasana yang damai, dan rukun. Mewakili pemerintah, Menag berharap PULDAPII terus mampu memelihara hal baik sekaligus merespon tantangan ke depan yang semakin kompleks.
“Muktamar 1 PALDUPII ini kiranya mampu menggalang dalam mengoptimalkan, menjaga, memelihara kesatuan NKRI,” tutur Menag.
“Harapnnya, 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun sampai 100 tahun ke depan, dapat kita jaga nilai-nilai baik kehidupan keagamaan, dan dikembangkan demi terciptanya ketenangan dan kedamaian,” tambahnya. (T/R05/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan