Serpong, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menekankan pentingnya program penelitian pada isu yang terkait dengan kondisi kekinian. Salah satu tema penting untuk diteliti, menurut Menag, adalah mengungkap kekhasan Islam di Indonesia atau Nusantara.
“Saat ini, Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar sedang menjadi pusat perhatian dunia, terutama pada karekteristik moderat dan penerimaaanya terhadap kultur local,” kata Menag saat membuka secara resmi Annual Conference Research Proposal (ACRP) di kawasan Serpong, Tangerang, Selasa (26/3).
“Kita harus mulai membuat karya fenomenal. Kita dikenal sebagai bangsa yang punya kekhasan. Ada istilah Islam Nusantara, Islam berkemajuan, Islam Rahmatan lil Alamin yang sangat adaptif dengan budaya. Bisakah kita buat karya buku yang komprehnsif tentang ini, tidak hanya sejarah masuknya tapi menyeluruh,” ujarnya.
Dikutip dari rilis Kemenag, umat Islam di Indonesia patut bersyukur karena nilai Islam yang diiplementasikan mempunyai kekhasannya sendiri. Islam berinteraksi dengan dengan budaya dan menjadi manives dan diamalkan sesuai dengan konteks masyakat yang ada di Nusantara.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Menurut Menag, dunia saat ini sedang melihat indonesia sebagai sebagai kawasan yang luar bisa kaya karena khasanah keislaman dan corak kehidupannya yang variatif dengan nilai agama yang terintegrasi dalam kehidupan masyaratat yang sangat majemuk. Nilai-nilai ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi dunia Muslim.
“Poin yang saya kedepankan adalah kita jangan terpaku atau terbelenggu pada kajian masa lalu. Masa lalu tetap penting, namun jauh tidak kalah penting adalah bagaimana masa lalu bisa kita tarik dalam konteks kekinian dan bagaimana antisipasinya ke depannya,” pungkasnya. (R/R05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran