Menag Terima Dubes Iran Bahas Keagamaan dan Pendidikan

Jakarta, MINA – Menteri Agama () Jenderal (Purn) Fachrul Razi menerima kunjungan Delegasi Duta Besar Republik Islam Iran Ayatollah Alireza A’rafi pada Selasa (29/10) di Kantor Kemenag, Jakarta.

Hadir juga sejumlah delegasi lainnya, yakni Deputy Ayatollah Seyed Mofid Hosseini, Director ICC Syech Abdolmajid Hakimollahi, Sadra Director Mr. Hossein Mottaki, serta Deputy Ambassador Mr. Mahdi Rounagh dan Public Diplomacy Mr. Behrouz Nikpour.

Menag didampingi oleh Direktur Tinggi Islam Arskal Salim dan Kepala Biro Umum yang juga Plt Karo Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Syafrizal. Kedua pihak mendiskusikan persoalan keagamaan dan pendidikan.

Menurut Ayatollah Alireza A’rafi, selama ini hubungan Iran dan Indonesia berjalan baik. Indonesia sebagai negara Islam terbesar dunia, telah mendapat tempat yang khusus bagi masyarakat Iran.

“Warga Iran, pejabat pemerintah, ulama, pemimpin spiritual menekankan agar punya hubungan khusus bagi Indonesia. Harapan kami, hubungan Iran-Indonesia terus meningkat khususunya pada bidang pendidikan, teknologi dan kajian keagamaan,” kata Ayatollah Alireza A’rafi.

Ia juga menyampaikan harapan Iran untuk bekerja sama dengan Indonesia, khususnya pada bidang keilmuan, sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan politik. Ia menjelaskan, sistem Pendidikan Tinggi (PT) di Iran menganut dua sistem yakni Universitas dan Hauzah (Pesantren). PT di Iran terus mengalami kemajuan di bidang teknologi walau ada berbagai kesulitan.

“Kita memiliki sekitar 2.000 Universitas di 1.000 kota. Kita juga ada empat juta mahasiswa. Menariknya 60 persen perempuan,” jelasnya.

Iran juga memiliki 300 ribu guru besar dan anggota senat yang mengajar di berbagai PT. Pintu Universitas di Iran terbuka kepada seluruh bangsa, lintas agama, dan mazhab. Selain PT, ada 100 lembaga pendidikan dan riset. Juga ada 1.000 jurnal ilmiah yang sudah beredar.

Sementara itu, Menang RI Fachrul Razi kembali menjelaskan tugasnya sebagai Menag di Indonesia tidak saja menaungi Agama Islam, tapi juga berbagai agama lainnya seperti Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Khonghucu.

“Tugas kami membuat kehidupan beragama baik dan saling menghormati satu sama lain,” tegas Menag.

Terkait pendidikan, Fachrul menjelaskan bahwa Kementerian Agama membina sekitar 29ribu pesantren, 80ribu madrasah, 733 PTKI.

“Kesemuanya kami bina, dengan mengedepankan toleransi dan mengutamakan persatuan bangsa,” ujarnya.

Di samping itu, ia juga menjelaskan keberadaan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang akan mulai beroperasi tahun depan dan menerima para siswa dari berbagai negara.

“Insya Allah tahun depan UIII itu sudah ada, dan kami berharap dari dunia-dunia Islam dapat study di UIII,” tutup Menag. (R/10/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.