Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendikbud Ajak “Pelajar Islam Indonesia” Rawat Kebhinekaan

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 4 Mei 2019 - 17:42 WIB

Sabtu, 4 Mei 2019 - 17:42 WIB

20 Views

Sorong, Papua Barat, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak para anggota organisasi “Pelajar Islam Indonesia” (PII) berperan aktif dalam merawat kebinekaan bangsa Indonesia.

Menurutnya, merawat kebinekaan, kerukunan, dan persatuan sebagai modal bangsa Indonesia menjadi negara besar dan maju.

“Pelajar Islam Indonesia itu mewakili tiga hal. keterpelajaran, keislaman, dan ke-Indonesiaan. Ketiganya harus berkeseimbangan,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy, dalam sambutannya pada peringatan Hari Bangkit PII ke-72, di Aula Mesjid Raya Al Akbar Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (4/5).

Mendikbud juga mengapresiasi peran PII dalam membangkitkan semangat para pelajar dalam berkemajuan.

Baca Juga: Pesantren Shuffah Al-Jamaah Tasikmalaya Jalin Kerja Sama dengan UIN Syarif Hidayatullah

Muhadjir memaparkan, ada banyak negara yang memiliki pendapatan domestik bruto yang besar, tetapi luas wilayah dan jumlah penduduknya tidak sebesar Indonesia. Kekayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar tercermin dari banyaknya suku bangsa dan ragam budaya dari tiap daerah.

Mendikbud mengimbau para kader PII juga belajar dengan bersungguh-sungguh agar mampu menghadirkan kreasi dan terobosan, serta bisa mempelopori penggunaan media sosial yang bijak.

“Kader PII harus bisa mempelopori penggunaan media sosial yang baik, yang bijak, dan santun,” kata Muhadjir.

Peringatan Hari Bangkit PII ke-72 mengambil tema Merawat Indonesia dengan Pendidikan Berkeadaban dan Ekonomi Berkeadilan.

Baca Juga: Rancang Baterai Kendaraan Listrik, Tim Peneliti UIN Ar-Raniry Raih Dana Hibah 5 Miliar

Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII), Nasrullah Narada, berharap agar PII sebagai organisasi dapat berperan lebih banyak untuk pelajar Indonesia.

Menurut Nasrullah, PII dapat berkontribusi memetakan persoalan-persoalan pelajar di tingkat daerah sampai tingkat nasional. Untuk kemudian memberikan rekomendasi solusi yang dapat dikerjakan bersama-sama oleh pemerintah maupun masyarakat.

“Kita berharap adik-adik pelajar yang masih usia SMP dan SMA ini dapat menjadi pemimpin, 10 atau 20 tahun ke depan,” tambahnya. (R/R10/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Breaking News
Pendidikan dan IPTEK