Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MENGHINA SAHABAT SAMA DENGAN MENGHINA RASUL

Admin - Selasa, 17 Februari 2015 - 22:48 WIB

Selasa, 17 Februari 2015 - 22:48 WIB

823 Views ㅤ

(Dari Kiri ke Kanan) Syeikh Taufiqurrahman , Syeikh Rosyid Al Muhaimid, Syeikh Kholid Musa. (Poto: MINA)

LIPIA-di-STAI-300x237.jpg" alt="(Dari Kiri ke Kanan) Syeikh Taufiqurrahman , Syeikh Rosyid Al Muhaimid, Syeikh Kholid Musa. (Poto: MINA)" width="300" height="237" /> (Dari Kiri ke Kanan) Syeikh Taufiqurrahman , Syeikh Rosyid Al Muhaimid, Syeikh Kholid Musa. (Poto: MINA)

Bogor, 27 Rabi’ul Akhir 1436/17 Februari 2015 (MINA) – Siapapun yang hidup pada masa Rasulullah, kemudian beriman padanya lalu meninggal dalam keadaan iman kepadanya maka mereka adalah sahabat, karenanya wajib bagi umat Islam memuliakan mereka semua tanpa terkecuali.

“Meskipun di antara mereka terdapat banyak kekurangan, kita tetap harus memuliakan mereka tanpa terkecuali,” kata Syeikh Rosyid Al-Muhaimid saat memberikan materi dalam acara Dauroh Al-Ulum Asy Syariah Wa Al-Arobiyah di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah, Bogor.

Dia menjelaskan dalam dauroh (pelatihan) yang dilaksanakan pada 14-18 Februari tersebut mengatakan memuliakan sahabat memiliki pengertian menjaga hati kita dari rasa benci dan dengki kepada mereka. Begitu juga dengan menjaga lisan kita dari menghina serta merendahkan mereka.

Adapun makna sahabat Rasulullah menurut dosen jurusan syariah tersebut adalah orang-orang yang hidup di masa Nabi dan mengimaninya dan meninggal dalam keadaan iman.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Menurutnya, alasan Allah dan Rasul menjadikan mereka sebagai generasi terbaik dan unik yang tidak mungkin terlahir lagi generasi yang menandinginya adalah karena semangat dan kesungguhan mereka dalam memanfaatkan waktu untuk ibadah dan amal shaleh. Selain itu mereka juga mengoptimalkan dengan baik potensi kebaikan yang ada dalam diri mereka.

“Di antara hikmahnya adalah agar umat sesudahnya dapat menjadikan mereka sebagainya tauladan dalam menghadapi permasalahan umat,” katanya.

Sementara itu ketua panitia Taufiqurrahman mengatakan tujuan diadakan acara tersebut adalah untuk membekali para dai yang menjadi peserta berdakwah dengan bahasa Arab.

Dauroh Al-Ulum Asy Syariah Wa Al-Arobiyah yang dilaksanakan selama lima hari tersebut selain gratis juga merupakan bentuk kerja sama antara Ma’had Al Fatah dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (Lipia), Jakarta.(L/R10/P004/R02)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Indonesia
Indonesia
Indonesia