Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menko Perekonomian Buka Milad ke-15 IAEI

sajadi - Rabu, 6 Maret 2019 - 12:55 WIB

Rabu, 6 Maret 2019 - 12:55 WIB

4 Views

Jakarta, MINA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Darmin Nasution yang didampingi Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Bambang Brodjonegoro, membuka acara Milad ke-15 IAEI dengan tema “Manajemen Syariah pada Bisnis Travel Haji dan Umrah” di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Rabu (6/3).

Menteri Darmin yang ditunjuk menggantikan Presiden RI Joko Widodo untuk membuka acara tersebut mengatakan, saat ini kondisi perekonomian syariah di Indonesia tidak mengalami perkembangan yang cepat. Sebab terdapat beberapa kendala dari kegiatan riil pada bisnis syariah.

“Saya sampaikan sebetulnya perkembangan keuangan syariah yang nggak bisa cepat karena beberapa tahun terakhir itu kendala malah ada di sektor rillnya. Itu bukan kendala keuangan tapi sektor rill kegiatan kita,” jelas Darmin.

Kemudian, ia mengungkapkan pada dasarnya Indonesia merupakan pasar bisnis syariah yang besar. Hanya saja, hal tersebut tak dimanfaatkan dengan maksimal.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Terlihat, dari pelaksanaan ibadah haji dan umroh jumlah masyarakat Indonesia menjadi yang nomor satu. Hanya saja, ketika masuk ke dalam bisnis unggulan.

“Sebagai negara beragama Islam penduduknya terbesar di dunia itu dari jumlah penduduknya itu yang melakukan ibadah haji dan umrah tertinggi tetapi begitu masuk ekonomi keuangannya kita mulai tidak berada di nomor satu,” ungkapnya.

Dalam acara Milad ke-15 IAEI tersebut akan adakan seminar nasional “Manajemen Bisnis Syariah Pada Travel Haji dan Umrah” bersama pengusaha travel haji dan umrah, lembaga pemerintahan dan Dewan Syariah Nasional MUI. (L/Sj/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Ekonomi
Indonesia
Indonesia