MENLU JERMAN MENOLAK GERAKAN ANTI-MUSLIM

Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier menolak praktik gerakan Patriotik Eropa Terhadap Islamisasi Barat (PEGIDA) (Foto: IINA)
Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier menolak praktik gerakan Patriotik Eropa Terhadap Islamisasi Barat () (Foto: IINA)

, 3 Rabiul Awwal 1436/25 Desember 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, menegaskan,   menolak praktik gerakan Patriotik Eropa Terhadap Islamisasi Barat (PEGIDA), yang memprakarsai tindak kekerasan terhadap dan orang asing di Jerman.

Dia mengatakan, “Mayoritas orang Jerman percaya bahwa  harus memberi perlindungan kepada fihak-fihak yang terancam,” katanya, sebagaimana dilaporkan International Islamic News Agency (IINA) dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Pernyataan ini dikeluarkan Menlu Jerman karena makin maraknya demo anti Islam di sementara kota di negara itu,  termasuk dengan pembkaran masjid dan hasutan agar waspada terhadap “Islamisasi Barat”.

Dia menambahkan, sekarang simpati dan solidaritas yang dibutuhkan. “Adalah penting bahwa kita berdiri untuk terjaganya masyarakat terbuka dengan berbagai keyakinan, semangat dan alasan,” tegasnya.

Menurutnya, salah satu alasan mengapa orang berpartisipasi dalam demonstrasi yang diselenggarakan oleh PEGIDA adalah karena rasa takut dan terancam.

“Ya, saya dapat memahami bahwa gangguan di dunia membuat banyak orang takut. Tapi tidak boleh dijawab dengan mengucilkan mereka  dan menghasut,” tuturnya.

Sumber keamanan di Dresden menyebutkan, pada Senin (22/12) lalu sekitar 17.500 orang berpartisipasi dalam demonstrasi yang diprakarsai PEGIDA terhadap orang asing dan “Islamisasi Barat”.

Sementara itu, di kota yang sama terjadi konflik demonstrasi melibatkan sekitar 4.500 orang, yang mengangkat slogan-slogan anti-Nazi, peringatan pada saat yang sama melawan rasisme dan xenofobia di negara itu. Lebih lanjut, sebanyak 20.000 orang turun ke jalan-jalan di beberapa kota di Jerman memprotes gerakan PEGIDA.

Masjid Dirusak

Sebuah masjid baru dibangun dirusak (Foto: AFP)
Sebuah masjid baru dibangun dirusak (Foto: AFP)

Sebelumnya, sebuah masjid yang sedang dibangun di kota Dormagen, Jerman, disemprot dan dicat dengan swastika dan slogan-slogan rasis. Tindakan rasis itu terjadi sebagai bagian demonstrasi anti-Islam  yang terus tumbuh di seluruh Jerman.

Para pelaku dilaporkan telah memasuki Masjid pada Ahad (21/12) pagi. Selain simbol terkait dengan Nazi, pengacau juga menulis penghinaan seperti, “Off with you to the concentration camp!”

Serangan terhadap masjid bertepatan dengan munculnya kontroversial ‘anti-Islamisasi’ oleh Gerakan PEGIDA di Jerman. Kelompok ini telah mengadakan demonstrasi di kota-kota di seluruh negeri selama 10 pekan terakhir.

Kepala Polres Kota Neuss, Hans-Jurgen Petrauschke mengatakan, ia merasa ngeri dengan kejahatan bermotif rasial.

“Tidak ada tempat untuk penyebaran xenophobia atau pemuliaan masa lalu Nazi di Neuss, daerah Rhein-Kreis, “katanya kepada wartawan.

Keamanan negara dari Dusseldorf mulai melakukan penyelidikan kejahatan dan juga mengumumkan hadiah sebesar AS $ 1.833 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan para pengacau. (T/P011/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0