Luxemburg, 22 Dzulqa’dah 1436/6 September 2015 (MINA) – Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu mengatakan di Luxemburg, Sabtu (5/9), masyarakat internasional harus berbagi tanggung jawab dalam memberikan bantuan kepada pengungsi Suriah.
Sinirlioglu, mengatakan bahwa Turki telah menghabiskan lebih dari 6 miliar dolar untuk pengungsi Suriah sementara masyarakat internasional hanya menghabiskan 417 juta dolar.
“Jumlah pengungsi di seluruh dunia telah mencapai 60 juta. Turki sebelumnya menjadi negara transit bagi para pengungsi, tapi sekarang justru menjadi negara tujuan bagi mereka,” ujarnya, seperti dilaporkan Worldbulletin dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Sementara itu, kepala kebijakan luar negeri, Uni Eropa Federica Mogherini juga mengatakan bahwa Turki menjadi tuan rumah sekitar dua juta pengungsi Suriah, sementara negara anggota Uni Eropa tidak bisa setuju bahkan awalnya hanya diusulkan 60.000 orang.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn, Mogherini mengatakan bahwa krisis dapat mempengaruhi negara-negara anggota lainnya.
“Ini bisa mempengaruhi kita semua. Beberapa bulan lalu, Italia, Yunani dan Malta, tidak bersedia. Sekarang Hongaria dan bisa jadi negara anggota lainnya masa mendatang,” kata Mogherini setelah pertemuan informal dua hari menteri luar negeri Uni Eropa.
“Turki adalah negara yang telah menerima paling banyak pengungsi di dunia, jadi kami tidak perlu memberikan pelajaran ke Turki,” kata Asselborn.
Tentang pengungsi, ia mengatakan bahwa dari 300.000 jiwa, 46% berasal dari Suriah dan 12% warga Afghanistan, yang datang ke Eropa sejak Januari 2015.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sebelumnya pada hari Kamis, Sinirlioglu telah meminta Uni Eropa untuk bekerja sama untuk mengatasi krisis pengungsi melanda benua.
“Luksemburg, sebagai presiden masa Uni Eropa, memiliki tanggung jawab penting pada saat ini. Ada tantangan besar dengan masalah migrasi, yang juga merupakan tantangan besar bagi Turki,” kata Sinirlioglu.
Sinirlioglu tiba di Luxembourg pada hari Jumat untuk menghadiri pertemuan informal para menteri luar negeri, dengan agenda krisis pengungsi yang tinggi.
Pertemuan itu terjadi setelah 12 pengungsi Suriah, termasuk delapan anak, tenggelam di lepas pantai Turki Rabu pagi lalu, setelah kapal mereka dalam perjalanan ke pulau-pulau Yunani tenggelam di Laut Aegean.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Eropa sedang menghadapi krisis pengungsi terbesar dalam beberapa dekade, dengan ribuan pencari suaka dari negara-negara Afrika dan Timur Tengah yang berusaha untuk mencapai Eropa Barat. (T/P005/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB