Ankara, 24 Dzulhijjah 1437/26 September 2016 (MINA) – Menteri Luar Negeri Turki telah memanfaatkan sebuah Surat Kabar Amerika Serikat untuk menulis artikel yang menyatakan, “tidak ada perbedaan antara penyerangan ekstremis di New York, Orlando, Brussels, Paris dan Ankara”.
Mevlut Cavusoglu yang menulis disurat kabar Miami Herald, mengatakan pengaruh “ekstremisme dan ekstremisme” dari Suriah ke luar negeri, mengancam banyak negara.
“Apakah itu Islamic State of Iraq and the Levant ISIL, Kurdistan Workers’ Party PKK, YPG dan Al-Qaida, kita harus menunjukkan tekad yang sama dalam memerangi mereka,” kata Cavusoglu. Demikian World Bulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Cavusoglu mengatakan, “kami berharap teman-teman kita dan sekutu – Amerika Serikat untuk smenjalin olidaritas penuh dengan kami dalam memerangi ekstremisme.”
Baca Juga: Bentrok Polisi vs Pendukung Imran Khan, Ibu Kota Pakistan Lockdown
Upaya kudeta pemerintah Tukri dikalahkan, Cavusoglu menambahkan, “Apa yang terjadi pada 15 Juli adalah tonggak bagi demokrasi Turki setelah sekelompok personil Angkatan Bersenjata Turki yang nekad, menyerang lembaga-lembaga demokratis Turki dengan mengatasnamakan semua orang Turki,
“Mereka mengebom gedung Parlemen. Mereka mengebom Istana Presiden. Mereka mencoba membunuh presiden. Namun rakyat melawan. Tank mereka digulingkan oleh warga sipil yang memprotes upaya kudeta. Serangan helikopter menembaki warga yang tidak bersenjata”.
Pemerintah Turki telah mengatakan, kudeta digerakkan pengikut ulama berbasis di Amerika Fetullah Gulen, yang dituduh telah lama brrkampanye untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi pada lembaga-lembaga negara Turki, khususnya militer, polisi dan peradilan. “Mereka bahkan membentuk sebuah “negara paralel “, tulis Menlu.
Sedikitnya 240 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, menjadi martir selama kudeta gagal, dan lebih dari 1.500 luka-luka ketika mereka memprotes upaya kudeta ersebut.
Baca Juga: Minuman Cola Gaza ”Bebas Genosida” Hebohkan Inggris
“Orang-orang Turki menunjukkan keberaniannya dengan turun ke jalan melawan komplotan kudeta untuk dalam membela demokrasi, hak asasi dan kebebasan. Tekad mereka menyelamatkan sistem ketatanegaraan kami,” tulis Cavusoglu.
“Kami memiliki bukti kuat bahwa upaya kudeta ini dipentaskan oleh organisasi klandestin ekstrimis (Feto), yang dipimpin oleh Fetullah Gulen yang berada di Pennsylvania, AS,” tambahnya.
“Banyak dari komplotan telah mengaku menjadi anggota Feto, dan kami juga telah kembali komunikasi antara komplotan militer dan Gulenists, termasuk melalui telepon dan surat, yang menunjukkan perintah untuk mendukung upaya kudeta dan diskusi tentang kapan harus menembak warga sipil tak berdosa dan bangunan bom diduduki “.
Menlu Turki berharap respon cepat dan menguntungkan dari Amerika. “Turki bertekad untuk membawa para pelaku upaya kudeta danmentor mereka ke pengadilan. Untuk tujuan ini, surat perintah penangkapan sementara dan file untuk ekstradisi pemimpin organisasi ekstremis ini telah disampaikan kepada otoritas AS,” katanya.
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
“Harapan kami adalah jawaban yang cepat dari otoritas AS atas permintaan kami pada sekutu kami. Pada saat ini, ini adalah masalah yang paling sensitif dalam hubungan kami dengan Amerika”, tegasnya. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang