Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang: Penting Teknologi Informasi dalam Pertumbuhan Ekonomi pada Masa Pandemi

Lailatul Mukarromah - Sabtu, 20 Juni 2020 - 12:10 WIB

Sabtu, 20 Juni 2020 - 12:10 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pentingnya teknologi informasi dalam pertumbuhan ekonomi pada masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara pada Webinar ‘Live Series Business Hack’ yang diselenggarakan Science Techno Park IPB University (STP IPB), dengan mengusung tema “Tren Konsumen Ritel New Normal : Peran STP Kembangkan ‘Start-up“.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Bambang mengingatkan pentingnya tren teknologi yang menjadi peluang baru perusahaan rintisan atau startup Indonesia dalam normal baru.

“Tren teknologi ini jangan kita lihat sebagai darurat, justru kita lihat sebagai ‘new normal‘ atau ‘the new future‘ karena ini adalah bagian dari revolusi industri keempat,” kata Menristek Bambang sebagaimana dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/6).

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Pada kesempatan yang sama, Menteri Bambang juga menyampaikan pentingnya kesadaran perusahaan rintisan atau ‘startup‘ menyesuaikan model bisnisnya dengan kondisi pandemik saat ini.

“Perusahaan rintisan bisa berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dengan cara membuka akses pasar bagi UMKM dan menerapkan konsep minim kontak atau ‘less contact,” katanya.

“Kondisi ekonomi susah untuk bisa 100% pulih. Tapi saat ‘new normal’ cara tingkatkan ekonomi yaitu dengan teknologi informasi,” imbuh Menteri Bambang

Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria mengatakan, di tengah kondisi pandemi saat ini menuntut segala lapisan untuk melakukan kolaborasi riset yang kuat.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

Ia menyebutkan STP IPB lahir untuk proses hilirisasi produk, dengan menghadirkan kolaborasi riset. STP merupakan ujung dari rangkaian kegiatan riset dan inovasi yang harus memunculkan produk-produk inovatif yang dihasilkan.

“STP sebagai ujung dari rangkaian kegiatan riset dan inovasi harus benar-benar memunculkan inovasi, dan nanti kita bisa lihat produk-produk inovatif yang dihasilkan. Saya yakin dengan kolaborasi akan optimalkan hasil inovasi yang bisa dikedepankan tidak hanya di arena nasional tetapi di arena global harus yang berbasis pertanian,” katanya. (R/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Indonesia
Indonesia