Washington, MINA – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan pada Ahad (21/10) bahwa Kerajaan Saudi tidak tahu keberadaan mayat wartawan Jamal Khashoggi, meskipun mengakui pembunuhan itu di konsulatnya dan menyebutnya sebagai “kesalahan yang luar biasa.”
Berbicara dalam sebuah wawancara di Fox News Jubeir mengatakan, kepemimpinan Saudi awalnya meyakini Khashoggi telah meninggalkan misi diplomatiknya di Istanbul, tempat dia terakhir terlihat pada 2 Oktober.
Namun, setelah “laporan yang kami dapatkan dari Turki,” otoritas Saudi memulai penyelidikan, yang menemukan “dia dibunuh di konsulat.”
“Kami tidak tahu, dalam hal detail, bagaimana caranya. Kami tidak tahu di mana mayat itu berada,” kata Jubeir. Ia menambahkan bahwa jaksa penuntut umum Saudi telah memerintahkan penahanan 18 orang, demikian Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: Demonstran di Yunani Bawa Manekin Berkafan sebagai Simbol Korban di Gaza
“Individu yang melakukan ini melakukannya di luar lingkup otoritas mereka. Jelas ada kesalahan besar yang dibuat, dan apa yang menambah kesalahan adalah upaya untuk mencoba menutupi,” kata Jubeir.
“Itu tidak bisa diterima di pemerintahan manapun. Hal-hal ini sayangnya terjadi. Kami ingin memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dihukum, dan kami ingin memastikan kami memiliki prosedur untuk mencegahnya terjadi lagi,” tambahnya. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Tolak Masuk Wali Kota Barcelona usai Putuskan Hubungan dengan Tel Aviv