Menteri PPA: Pendewasaan Usia Perkawinan Kuatkan Peran Perempuan

Jakarta, MINA – Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan bahwa kegiatan Deklarasi Nasional Pendewasaan akan menguatkan peran perempuan, anak, dan keluarga.

Hal itu disampaikan Darmawati saat memberikan sambutan dalam kegiatan Seminar dan Deklarasi Gerakan Nasional Pendewasaan Usia Perkawinan untuk Peningkatan Kualitas SDM Indonesia, di Gedung Pusat, Kamis (18/3).

“Pendewasaan usia perkawinan pada hakikatnya adalah menyadari bahwa tidak menikahkan pada usia anak. Perkawinan anak merupakan salah satu tindak kekerasan terhadap adalah bagian dari hak asasi,” kata Darmawati.

Dikatakannya, anak yang dipaksa menikah atau karena kondisi tertentu dipaksa menikah di bawah 18 tahun, memiliki kerentanan yang lebih besar. Baik itu dari aspek pendidikan, kualitas kesehatan, dan berpotensi mengalami tindak kekerasan, serta hidup dalam kemiskinan.

Baca Juga:  Ratusan Mahasiswa UI Berkumpul di Perkemahan Solidaritas Palestina

“Dampak perkawinan anak itu tidak hanya dialami anak yang dinikahkan, tetapi juga anak yang dilahirkan dan berpotensi memunculkan kemiskinan antar generasi. Data membuktikan bahwa stunting lahir dari ibu yang masih berusia anak,” imbuhnya.

Ia menilai, kegiatan yang dilaksanakan MUI sangat strategis dan perlu diperhatikan. Kegiatan ini merupakan wujud penyelamatan anak bangsa yang terjebak dan terabaikan dalam praktek perkawinan anak yang memprihatinkan.

“Sungguh inisiasi MUI ini merupakan kebanggaan serta apresiasi yang tinggi atas sinergi bersama MUI dalam memperjuangkan 84 juta anak kita, sebagai aset bangsa, agar mereka terpenuhi hak-haknya dan terlindungi masa depannya,” katanya.

Dia meyakini, kegiatan ini merupakan awal kesinambungan kerja sama MUI dengan Kementerian PPA dalam mendukung Indonesia Layak anak 2030 dan Indonesia Emas 2045.

Baca Juga:  Universitas Syiah Kuala Sediakan Kuota 35% Jalur Mandiri

Dia mengajak semua pihak bersinergi menguatkan tujuan bersama yaitu dunia yang semakin ramah dan aman bagi anak-anak.

“Kita berharap anak-anak bisa melalui tumbuh kembangnya secara maksimal, berpartisipasi dan mencapai potensinya secara maksimal, bebas dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan perlakuan salah lainnya, karena melindungi anak Indonesia berarti menyelamatkan masa depan bangsa,” ujarnya. (L/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.