Menu Makan Penduduk Neraka (1)

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Mendengar kata “” membuat begidik bulu roma. Sebab di neraka itu ada gambaran kengerian tak terbilang bagi siapa pun yang mengalaminya kelak. Terbayang, betapa pedih dan beratnya siksaan di neraka itu. Setiap mengingat neraka, maka tak satupun manusia mampu membayangkan keindahan. Mengingat neraka, maka semua keindahan harapan dan cita-cita itu menjadi luluh dan sirna. Bahkan orang yang tak beriman sekalipun saat disebut tentang neraka, dia bisa membayangkan betapa ngerinya.

Neraka, dengan berbagai macam siksa di dalamnya semakin terbayang mengerikan ketika kita mengetahui menu makan yang disediakan untuk penghuninya adalah makanan dan minuman yang amat menjijikan dan semakin menambah pedihnya siksa.

Lantas apa saja menu makan penghuni neraka? Mari simak penjelasan di bawah ini yang bersumber dari ayat al Qur’an dan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Pertamabuah

Zaqqum adalah buah dari pohon yang tertanam di dasar neraka Jahanam. Buah ini akan membuat perut orang yang memakannya bergolak-golak, seperti air yang mendidih. Seperti firman Allah,

إِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّومِ ﴿٤٣﴾ طَعَامُ الْأَثِيمِ﴿٤٤﴾ كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ ﴿٤٥﴾ كَغَلْيِ الْحَمِيمِ ﴿٤٦

Sungguh pohon zaqqum itu adalah makanan bagi orang-orang yang berbuat dosa. Rasanya seperti lelehan logam yang mendidih di dalam perut, seperti air mendidih yang amat panas” (QS. Ad-Dukhan: 43-46).

Allah ‘azza wa jalla juga menerangkan,

أذَٰلِكَ خَيْرٌ نُّزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ ﴿٦٢﴾ إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِّلظَّالِمِينَ ﴿٦٣﴾إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ ﴿٦٤﴾ طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ ﴿٦٥

Makanan surga yang disediakan untuk orang-orang mukmin itu lebih baik ataukah pohon zaqqum yang disediakan untuk orang-orang kafir yang lebih baik?

Kami telah menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai azab bagi orang-orang kafir dan musyrik dalam neraka. Pohon  zaqqum itu adalah pohon yang tumbuh di dasar neraka jahim. Buahnya seperti kepala setan yang menyeramkan” (QS. As-Shaffat: 62-65).

Ini menunjukkan, di samping rasa buah ini yang begitu menjinjikkan, bentuknya juga mengerikan. Sampai digambarkan pada ayat ini, buahnya seperti kepala setan. Meski kita belum pernah melihat kepala setan, namun tergambarkan dalam jiwa kita, bahwa kepala setan itu sangat mengerikan dan menjijikkan. (Lihat: tafsir Al-Qurtubi, tafsiran ayat 65, surat As-Shaffat).

Allah ‘azza wa jalla juga menyebut pohon zaqqum sebagai pohon yang terlaknat (syajarah mal’unah).

وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآنِ

Sebuah pohon yang terlaknat” (QS. Al-Isra’: 60).

Syaikh Thahir bin ‘Asur rahimahullah menerangkan,

وقيل معنى الملعونة : أنها موضوعة في مكان اللعنة ، وهي الإبعاد من الرحمة ; لأنها مخلوقة في موضع العذاب ، وفي الكشاف : قيل تقول العرب لكل طعام ضار : ملعون

“Ada ulama yang menjelaskan terlaknat pada ayat ini maksudnya, pohon itu terletak di tempat yang terlaknat (neraka), artinya dijauhkan dari rahmat Allah, karena pohon itu diciptakan di tempat azab. Dalam kitab al-kassyaf dijelaskan, ada ulama yang menerangkan bahwa orang arab biasa menyebut pohon yang berbahaya dengan sebutan mal’un (pohon terlaknat). (At-Tahrir wa At-Tanwir, hal. 148).

Namun mereka terpaksa memakannya, karena mereka merasakan lapar yang sangat dahsyat. Tak ada makanan, kecuali makanan menjijikkan dan mengerikan, seperti zaqqum.

Mereka berharap dengan makan, dapat beristirahat sejenak, setelah sepanjang waktu menjalani perihnya siksa. Ternyata, pada menu makan yang tersaji merupakan siksaan tersendiri yang semakin menambah sengsara.

Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam menjelaskan ngerinya makanan penghuni neraka yang satu ini,

لو أن قطرة من الزقوم قطرت في بحار الدنيا لأفسدت على أهل الدنيا معايشهم فكيف بمن يكون طعامه

Kalaulah saja setetes dari zaqqum menetes di lautan yang ada di dunia, niscaya akan menimbulkan kerusakan terhadap penghidupan penduduk dunia.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2585).

Lantas bagaimana halnya dengan orang yang mana makanannya adalah zaqqum? Tak terbayang, bagaimana ngerinya keadaan neraka. Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksa neraka, dan mengumpulkan kita di surga-Nya.

Kedua, 

Setelah mereka memakan buah zaqqum, perut mereka mendidih seperti mendidihnya air. Merekapun mencari minuman untuk meredakan panas  dalam perutnya. Bukan air segar yang menyejukkan yang didapat, namun ternyata minuman yang justru semakin menambah panas, yaitu Hamim.

Dalam ayat lanjutan dari ayat-ayat tentang zaqqum di atas dijelaskan,

 فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ﴿٦٦﴾ ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيمٍ ﴿٦٧

Orang-orang kafir dan musyrik itu akan memakan sebagian dari buah pohon zaqqum itu. Namun tidak menjadikan mereka kenyang. Kemudian orang-orang kafir itu akan mendapatkan hamim; minuman air mendidih yang sangat panas.” (QS. As-Shaffat: 66-67).

Hamim adalah, terang As-Suddi,

الحميم الذي قد انتهى حره

“Air yang mendidih sampai pada titik didih yang terakhir.” (Tafsir AtThabari, 21/227).

Syaikh As-Sa’di menambahkan,

ماء حار، قد اشتد حره، يشربونه فَيقَطعُ أمعاءهم

“Hamim adalah air yang sangat panas, penduduk neraka meminum air ini sampai menyebabkan usus-usus mereka terputus.” (Tafsir As-Sa’di, tafsiran ayat 57 surat Shad). Na’uzubillah min dzalik. Sungguh, betapa mengerikannya hamim ini. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari segala keburukan agar terhindar dari Hamim ini.

KetigaGhassaq

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا ٢٤ إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا ٢٥

“Penduduk neraka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, selain hamim dan ghassaq.” (QS. An-Naba’: 24-25).

Kita telah mengenal hamim sebagai minuman yang sangat panas, maka kali ini kita akan mengenal ghassaq.

Apa itu ghassaq?

Terdapat dua tafsiran untuk makna ghassaq: Pertama, ghassaq adalah minuman super dingin yang disuguhkan untuk penduduk neraka. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma menerangkan makna ghassaq,

هو الزمهرير يخوفهم ببرده

“Minuman yang sangat dingin, benda ini membuat takut penduduk neraka karena kedinginannya.”

Mujahid rahimahullah menyatakan,

هو الثلج البارد الذي قد انتهى برده

“Es yang dingin, sampai pada puncaknya suhu dingin.”

Dari sini kita mengetahui, bahwa siksaan di neraka tidak selamanya berupa api yang panas, ternyata ada jenis azab yang bentuknya dingin yang amat mematikan.

Betapa mengerikannya keadaan di neraka, penghuninya menjalani siksaan dengan ditemani api yang membakar, makanan yang mendidih di perut, lalu disuguhi minuman ghassaq yaitu minuman yang super dingin, menyebabkan tubuh mereka rusak dan semakin merasakan perihnya siksaan.

Kedua, cairan menjijikkan yang keluar dari tubuh penduduk neraka. Salah seorang ulama tafsir bernama Athiyyah bin Sa’id rahimahullah menjelaskan,

هو الذي يَسيل من جلودهم

“Ghassaq adalah cairan yang keluar dari kulit-kulit penduduk neraka.”

Ikrimah rahimahullah menerangkan,

ما يخرج من أبصارهم من القيح والدم

 “Cairan nanah dan darah yang keluar dari mata penduduk neraka.” (Lihat: tafsir At-Thabari, pada tafsiran surat An-Naba’ ayat 25-26).(A/RS3/P2)

Bersambung

Mi’raj News Agency (MINA)

(sumber: Washfun Naar, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin)

 

 

Wartawan: Bahron Ansori

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.