Baghdad, 29 Muharram 1438/30 Oktober 2016 (MINA) – Milisi Irak dukungan Iran, Hashd Al-Shaabi yang juga dikenal sebagai Unit Penggerak Populer, siap untuk bertempur bersama pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
“Setelah membersihkan semua tanah kami dari geng teroris ini (ISIS), kami sepenuhnya siap untuk pergi ke tempat yang berisi ancaman terhadap keamanan nasional Irak,” kata Ahmed al-Asadi, juru bicara Hashd Al-Shaabi, dalam konferensi pers di Baghdad, Sabtu (29/10).
Pengumuman itu muncul sehari setelah organisasi payung paramiliter yang didominasi oleh milisi yang didukung Iran tersebut, mengumumkan, bahwa mereka telah mulai aktif dalam kampanye yang sedang berlangsung untuk membebaskan kota Mosul dari militan Islamic State (ISIS/Daesh).
Milisi tersebut juga terlibat dalam serangan untuk merebut kota Tal Afar, sebelah barat Mosul. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sebelum operasi Mosul mulai pada 16 Oktober lalu, sejumlah aktor internasional termasuk Inggris, menyerukan agar milisi Hashd Al-Shaabi dijauhkan dari pertempuran di Mosul.
Kelompok itu telah dituduh melakukan kejahatan perang pada tahun lalu selama pertempuran merebut kendali wilayah Irak dari ISIS seperti di Fallujah pada Juni 2015. Mereka yang berpaham Syiah, dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap keluarga-keluarga Muslim berpaham Sunni.
Sejumlah milisi Syiah Irak sudah hadir di Suriah bertempur bersama pasukan pro-pemerintah di Suriah.
Pada awal Oktober The Wall Street Journal melaporkan bahwa lebih dari 1.000 militan Syiah Irak telah melakukan perjalanan dari Irak sejak awal September untuk membantu pasukan pemerintah Suriah dan terlibat dalam serangan terhadap militan oposisi di Aleppo timur.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mereka yang bepergian ke kota Suriah yang dilanda perang, konon termasuk anggota milisi Al Nujaba atau The Noble Ones. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama