Baghdad, MINA – Serangan pesawat tak berawak (drone) AS menargetkan sebuah truk milisi yang didukung Iran di Suriah timur, hari Ahad (18/7), menghancurkan kendaraan tanpa menimbulkan korban, kata dua pejabat milisi Irak.
Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan antara militer AS dan milisi Irak yang didukung Iran dalam beberapa pekan terakhir. Amerika telah menargetkan gerilyawan yang menggunakan drone dan roket untuk menyerang pangkalan yang menampung pasukan AS.
Para pejabat milisi Irak menolak mengatakan apa yang dibawa truk itu. Mereka mengatakan, pesawat tak berawak AS pertama kali menembakkan tembakan peringatan, setelah itu pengemudi melompat keluar, lalu sebuah rudal menghantam kendaraan tak lama kemudian.
Mereka mengatakan truk itu milik Kataib Sayyid al-Shuhada, yang aktif di sepanjang perbatasan Irak-Suriah, Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Tidak ada komentar langsung dari militer AS.
TV pemerintah Suriah melaporkan serangan itu dengan mengatakan, itu dilakukan oleh pesawat tak berawak Amerika. Dikatakan, truk itu membawa makanan dan tidak ada korban jiwa.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, pemantau perang pro oposisi, mengatakan, truk itu membawa senjata dan amunisi untuk milisi Irak dan ditembak tak lama setelah melintasi perbatasan dari Irak. Ia mengklaim bahwa pengemudi tewas.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Pada 27 Juni, pesawat Angkatan Udara AS melakukan serangan udara di dekat perbatasan Irak-Suriah terhadap apa yang dikatakan Pentagon sebagai fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran untuk mendukung serangan pesawat tak berawak di Irak. Empat anggota milisi tewas.
Beberapa hari kemudian, komandan Kataib Sayyid al-Shuhada bersumpah untuk membalas. Sejak itu beberapa serangan roket terhadap pangkalan yang menampung pasukan AS di Suriah dan Irak terjadi.
Ratusan tentara AS dikerahkan di Suriah timur sebagai bagian dari perang melawan kelompok ISIS. Ribuan pejuang yang didukung Iran dikerahkan di berbagai bagian Suriah untuk membantu pasukan Presiden Bashar Assad dalam konflik 10 tahun yang menewaskan setengah juta orang. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)