Ouagadougou, Burkina Faso, 9 Muharram 1436/2 November 2014 (MINA) – Pejabat militer Burkina Faso menetapkan dukungannya kepada pengawal presiden Letnan Kolonel Issac Zida sebagai pemimpin pemerintahan transisi, setelah Presiden Blaise Compaore dipaksa mundur dari kekuasaan.
Langkah Sabtu itu diambil usai pendukung utama Compaore, Jenderal Honore Traore, Kepala Staf Gabungan, sebelumnya mengumumkan rencana bersaing memimpin negara itu menyusul kenaikan Kolonel Zida, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Letnan Kolonel Yacouba Issac Zida telah terpilih dengan suara bulat untuk memimpin masa transisi setelah kepergian Presiden Blaise Compaore. Demikian pernyataan yang dikeluarkan setelah para pemimpin militer bertemu membahas siapa yang harus mengambil kekuasaan.
Jenderal Traore mengatakan dalam sebuah konferensi pers, Zida dipilih sesuai dengan hirarki militer dan setelah berkonsultasi dengan para pemimpin militer, Anadolu melaporkan.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Pernyataan itu muncul tak lama setelah Presiden Burkina Faso yang digulingkan dilaporkan tiba di negara tetangga Pantai Gading, kurang dari 24 jam setelah dipaksa mundur dari kekuasaan.
Compaore yang mengundurkan diri pada hari Jumat di tengah protes massa terhadap 27 tahun kekuasaannya, tiba di ibukota Yamoussoukro pada Sabtu bersama keluarganya.
Ribuan demonstran oposisi berkumpul Jumat di sebuah lapangan di ibukota dan meledak dalam sorak-sorai kegembiraan ketika mendengar pengumuman pengunduran diri Presiden melalui radio genggam. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)