Jakarta, 8 Dzulhijjah 1437/21 September 2016 (MINA) – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, ekonomi dunia berada dalam masa transisi dari ekonomi industri berorientasi sumber daya alam ke ekonomi berbasis pengetahuan.
“Kunci utama pertumbuhan berkelanjutan ekonomi kreatif adalah kemampuan inovasi yang menghubungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan budaya dan lingkungan,” kata Nasir di saat sambutan pembukaan Global Innovation Forum (TGIF), di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/9).
Menurutnya, untuk meningkatkan kemampuan inovasi, sangat penting membangun jaringan kerja sama antara aktor inovasi yang berbeda di akademisi, lembaga penelitian, industri, pemerintah dan masyarakat sipil.
“Di sinilah kita menemukan kebutuhan untuk menyediakan sebuah platform internasional untuk diskusi terbuka antara berbagai aktor inovasi,” terang Nasir.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Ia menjelaskan bahwa Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) dan Asosiasi Teknopolis Sedunia (WTA) berupaya mewujudkan tujuan dan visi dari manfaat berbagi inovasi dan benar-benar memahami pentingnya peran dalam menghubungkan negara-negara maju dan berkembang.
Maka, dalam rangka memperkuat jejaring inovasi global serta membangun kerja sama antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI bekerja sama dengan UNESCO, WTA, dan pemerintah kota Tangerang Selatan dalam menyelenggarakan TGIF 2016.
TGIF 2016 diselenggarakan pada 20 – 23 September 2016 yang bertempat di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) Serpong dengan mengambil tema “Inovasi untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
Dalam hal ini, Tangerang Selatan tengah mencoba membangun sebuah pusat inovasi yang ada di daerah.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Peserta acara GIF 2016 terdiri dari anggota WTA dari 46 negara, negara anggota ASEAN, dan peserta lokal dari Indonesia seperti unsur pemerintah baik pusat dan daerah, industri, serta akademisi.
Sejak 2005, WTA dan UNESCO telah aktif bekerja sama dalam tiga bidang kegiatan, mempromosikan inovasi teknologi di negara-negara berkembang melalui pengembangan taman ilmu pengetahuan dan teknologi bisnis inkubator yang mempopulerkan ilmu pengetahuan. (L/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon