Menristekdikti Apresiasi Pendekatan Kepala BNPT Pada Terduga Teroris

Jakarta, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi () mengapresiasi pendekatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan () Suhardi Alius kepada para terduga dan narapidana teroris.

Salah satunya adalah membangun masjid dan fasilitas belajar di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Deli Serdang, Sumatera Utara yang diasuh mantan narapidana teroris Khairul Ghazali serta mengajak 100 mantan narapidana teroris meminta maaf kepada korban dari tindakan mereka di masa lalu.

“Selamat atas keberhasilan beliau memimpin BNPT selama ini dengan pendekatan memimpin dengan hati. Saya katakan leadership style, gaya kepemimpinan seseorang seperti ini bagus sekali. Artinya pendekatan secara personal, persuasif ini akan lebih baik,” ujar Nasir saat menghadiri Launching dan Bedah Buku: Memimpin Dengan Hati Catatan Suhardi Alius di Jakarta, Kamis (14/2).

Nasir menyatakan, terorisme salah satu faktor tumbuhnya didorong oleh kesenjangan ekonomi dan akses pendidikan yang tidak merata. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tingggi (Kemenristekdikti) akan mendorong pemuda yang berada dalam situasi rentan untuk mendapatkan beasiswa, putra-putri korban aksi terorisme juga akan mendapatkan beasiswa dari Kemenristekdikti.

“Salah satu penyebabnya adalah injustice, inequality, inclusion, yaitu ketidakadilan dalam pendidikan barangkali, maka kami berikan beasiswa supaya mereka bisa menikmati anggaran negara yang ada. Beasiswa kami berikan kalau dia masuk ke kampus, akan saya coba lakukan di tempat Ali Imron tadi. Kepada anak korban teroris, saya akan berikan beasiswa,” ungkap Nasir.

Nasir menyatakan, Kemenristekdikti memerlukan koordinasi dengan BNPT dalam upaya menciptakan iklim perguruan tinggi yang kondusif bagi peningkatan daya saing bangsa Indonesia.

“Kampus harusnya menjadi pencipta kemajuan bangsa Indonesia. Kampus harus digunakan sebagai tempat untuk bisa meningkatkan daya saing bangsa, bukan kampus sebagai tempat untuk radikalisme, tapi tempat untuk menjunjung tinggi aktivitas akademik menuju daya saing bangsa,” kata Nasir.

Nasir menyatakan, tugasnya sebagai Menteri sangat terbantu dengan BNPT, terutama dalam beramal pada tataran bernegara sekaligus mendorong perguruan tinggi terus berkembang.

“Inilah yang namanya upaya hubbul wathan minal iman, mencintai negara menjadi bagian dari iman. Terima kasih melalui BNPT, ini berjalan dengan baik. Di satu sisi saya mendorong bagaimana perguruan tinggi di Indonesia menjadi kelas dunia, apalagi menghadapi era disruptif innovation, menghadapi revolusi 4.0,” tutur Nasir.

Pada acara tersebut, Kepala BNPT meluncurkan empat buku. Pertama “Catatan Suhardi Alius Memimpin dengan Hati: Pengalaman Sebagai Kepala BNPT”, kedua “Catatan Suhardi Alius Pemahaman Membawa Bencana: Bunga Rampai Penanggulangan Terorisme”, ketiga “Catatan Suhardi Alius Menjalin Sinergi: 14 Bulan sebagai Kabareskrim Polri”, dan terakhir “Catatan Suhardi Alius Resonansi Kebangsaan: Membangkitkan Nasionalisme dan Keteladanan”.

Turut hadir pada peluncuran buku ini antara lain Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Moermahadi Soerja; mantan narapidana teroris, Ali Imron; ulama  Ahmad Syafi’i Maarif (Buya Syafi’i); dan tamu undangan lainnya. (R/R09/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Risma Tri Utami

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.