MUI MINTA JEMAAH WASPADAI MERS-CoV

Jakarta, 21 Rajab 1435/21 Mei 2014 (MINA) – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia () Amirsyah Tambunan meminta para jemaah calon haji untuk lebih mewaspadai kemungkinan kejangkitan wabah sindrom pernafasan timur Tengah () dengan melakukan koordinasi bersama  pemerintah.

“Pemerintah sebagai penanggung jawab penyelenggara haji dan umroh terus memberikan pengarahan pada masyarakat, agar mereka  tidak was-was”, kata Amirsyah Tambunan saat diwawancarai dikantor MUI Jakarta, Selasa (20/5) siang.

Jemaah calon haji dan  umroh, menurut dia,  diharapkan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kehatian-hatian sekaligus menjaga fisik agar  tidak mengganggu kegiatan mereka saat melakukan prosesi peribadatan di Tanah Suci.

Pemerintah bersama pihak terkait, lanjutnya akan terus melakukan  investigasi supaya ada kejelasan, dan tidak akan mnerima saja informasi-informasi berupa  isu tanpa dasar, tegas Amirsyah Tambunan.

Tambunan juga menghimbau  agar semua pihak ikut peduli dalam upaya penanggulangan  virus Mers-Voc  tidak i menimbulkan keresahaan di tengah masyarakat.

 

Penyelenggara Jemaah haji tanggungjawab pemerintah, dan masyarakat juga bisa membantu dalam penyelenggaran Jemaah haji dan umroh. Ia menambahkan, “salah satu upaya memberikan Vaksinasi dan menjaga kesehatan

Harapnya, yang pertama, secara individu dan masing- masing Jemaah harus melakukan koordinasi secara aktif kepada semua pihak terkait.

Kedua secara kelembagaan MUI dan pemerintah membahas bersama mengenai masalah virus Mers-Cov supaya tidak ada kesalah pahaman terhadap informasi-informasi yang tidak jelas juntrungannya.

Sementara menurut Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, DR. Anggito Abimanyu, setuju dan mendukung imbauan berbagai kelompok masyarakat termasuk PB Nahdathul Ulama (NU), agar pemerintah bijak menangani isyu wabah MERS, supaya tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat.

MERS atau lengkapnya MERS-CoV adalah “Middle East Respiratory Syndrome Corona virus”  yang semula terdeteksi muncul di kawasan  Timur Tengah dan sampai hari ini dilaporkan  terus merebak. Mulai jatuh korban di kalangan jemaah haji dan umrah yang baru pulang dari tanah suci ke  Indonesia. Untuk itu, Pemerinrah Arab Saudi menyerukan pembatasan jumlah jemaah haji.

Calon haji dan umrah diminta mengadakan pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat. Menteri Kesehatan akan menyiapkan pemindai suhu tubuh. Sebaliknya ada tokoh agama Indonesia yang menyatakan tidak bijak menakut-nakuti calon jemaah apalagi dengan ancaman kematian, sebab kematian bisa terjadi di mana saja.

Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Anggito Abimanyu, mendukung imbauan masyarakat, mengenai penangan isu MERS jangan sampai meresahkan. “Saya setuju,” katanya  ketika dimintai tanggapannya dalam rapat konsultasi Pemerintah dengan Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah. (L/P012/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0