Kairo, 11 Dzulqa’dah 1435/6 September 1435 (MINA) – Kejaksaan Mesir telah mengumumkan dakwaan terbaru bagi Presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, dengan tuduhan menyerahkan dokumen sensitif yang berkaitan dengan keamanan nasional kepada Qatar.
Mursi dituding menyerahkan dokumen sensitif kepada negara Teluk yang kaya tersebut di masa satu tahun kekuasaannya.
Mursi bersama para pendukungnya, termasuk para pemimpin Ikhwanul Muslimin, sebelumnya sudah menghadapi vonis hukuman mati dalam beberapa persidangan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Mursi dan pendukungnya telah menjadi target tindakan keras mematikan oleh pihak keamanan sejak dia dikudeta militer pada Juli 2013 yang lalu.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Belum diketahui tanggal persidangan berikutnya bagi Mursi.
Hubungan Qatar dengan Mesir telah tegang sejak Mursi digulingkan Panglima Tentara Mesir Abdel Fattah Al-Sisi.
Selama 13 bulan kekuasaannya, Mursi berselisih dengan lembaga-lembaga utama dan sektor masyarakat. Dia dituding tidak berbuat banyak mengatasi masalah ekonomi dan sosial.
Pada Desember 2012, protes luas dilakukan oleh para pemimpin oposisi sekuler, Kristen dan kelompok-kelompok perempuan.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Enam bulan kemudian, militer memperingatkan Mursi bahwa mereka akan campur tangan jika ia gagal mencapai kesepakatan dengan kelompok oposisi dalam waktu 48 jam untuk menyelesaikan krisis politik.
Pada 3 Juli 2013, Mursi pun digulingkan dan kini masih berada di dalam tahanan pemerintahan Al-Sisi. (T/P001P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata