Musim Dingin, Pemimpin Perlawanan Pilih Tetap Bersama Rakyat Kashmir

Muhammad Yasin Malik (kiri), (tengah), dan (kanan). (Foto: dok. GK)

 

Srinagar, 20 Rabi’ul Awwal 1438/19 Januari 2017 (MINA) – Ketiga pemimpin perlawanan senior di telah memutuskan untuk menghabiskan musim dingin tahun ini bersama rakyat wilayah lembah itu, meskipun mereka memiliki masalah kesehatan.

Pemimpin senior pro-kemerdekaan Kashmir Syed Ali Shah Geelani, Muhammad Yasin Malik dan Mirwaiz Umar Farooq saat ini berada di Kashmir yang sedang dilanda musim dingin bersalju.

Trio ini telah bersama-sama menjadi ujung tombak dalam menyuarakan perlawanan atas pembunuhan warga sipil Kashmir oleh keamanan India setelah kematian komandan militan Hizbul Mujahidin, Burhan Muzaffar Wani pada 8 Juli tahun lalu.

Menurut putra bungsu Geelani, Naseem Geelani, di masa lalu ayahnya harus keluar negeri untuk pengobatan beberapa tahun lamanya.

“Meskipun menderita berbagai penyakit dan saran dokter untuk pindah ke beberapa tempat yang hangat, ia telah memutuskan untuk tinggal di Kashmir di musim dingin ini,” kata Naseem Geelani kepada Greater Kashmir yang dikutip MINA.

Geelani sendiri sedang berstatus tahanan rumah, seiring kesehatannya yang buruk, ia tidak diperbolehkan keluar dari rumahnya atau diizinkan untuk menerima pengunjung.

Ketua Konferensi Hurriyat tersebut sejak 1997 harus memakai alat pemacu jantung. Pada 2003, ginjal kirinya diangkat. Menyusul pada 2004, kandung empedunya juga diangkat. Menyusul beberapa operasi lainnya di masa-masa berikutnya.

Naeem Gaelani meningkatkan obat ayahnya

“Kami telah meningkatkan fasilitas pemanas di rumah uDr Naeem Geelani telahntuk mencegah paparan dingin selama musim dingin,” kata anak sulung Geelani, Dr Naeem Geelani.

“Meskipun  Geelani ini menghadapi masalah kesehatan karena dingin yang intens, tapi ia lebih suka tinggal di Kashmir di musim dingin ini untuk tetap bersama orang-orang yang tertindas dalam menghadapi terjangan pasukan (India) selama kerusuhan musim panas,” kata seorang pemimpin Konferensi Hurriyat.

Sementara Ketua Front Pembebasan Jammu dan Kashmir (JKLF) Muhammad Yasin Malik juga lebih suka tinggal di Kashmir pada musim dingin ini.

Malik juga menderita penyakit gangguan jantung dan ginjal yang pernah dirawat di Rumah Sakit Fortis pada Mei tahun lalu setelah menderita sesak napas.

Adapun Mirwaiz Umar Farooq yang mengetuai Konferensi Hurriyat yang lain, mengatakan bahwa paspornya telah disita oleh pemerintah India sejak lima tahun yang lalu.

Mirwaiz juga memiliki penyakit arthritis. Dokter telah menyarankan ia untuk berada di tempat-tempat yang lebih hangat, tetapi ia selalu tidak mematuhi arahan itu.

“Kashmir adalah tanah saya dan saya telah tinggal di sini sepanjang hidup saya, baik itu musim dingin atau waktu lain. Saya meneruskan misi keluarga saya dan memainkan peran saya dalam perjuangan suci rakyat,” kata Mirwaiz.

Sejak 8 Juli 2016, rakyat Kashmir telah melakukan gerakan perlawanan kepada Pemerintah India, menuntut kemerdekaan Kashmir. (T/RI-1/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.