Yangon, 28 Ramadhan 1438/23 Juni 2017 (MINA) – Ramadhan kali ini, Muslim Myanmar menjalani Ramadhan di dalam kedinginan musim hujan monsum yang bergemuruh.
Sering terlihat pemandangan puluhan Muslim meringkuk di bawah payung, berdiri dalam antrian di sebuah masjid di Yangon untuk mendapatkan sejatah nasi dan kari untuk menyelesaikan puasa Ramadhan mereka.
Selama enam dekade, biasanya mereka melaksanakan salat di sekolah-sekolah Islam dengan jumlah jemaah yang lebih banyak dari biasanya.
Namun, bulan lalu madrasah di Yangon Timur ditutup oleh sekelompok nasionalis Buddha, satu dari sejumlah serangan yang dilakukan oleh garis keras terhadap Muslim di negara itu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Kami menghadapi lebih banyak diskriminasi selama beberapa tahun terakhir,” kata Hussein, yang biasa melaksanakan salat berjemaah di sekolah. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Muslim hanya 3-4 persen dari populasi Myanmar, termasuk minoritas Rohingya di Rakhine State bagian barat. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas