Louisville, 5 Ramadhan 1437/10 Juni 2016 (MINA) – Puluhan ribu pengagum Muhammad Ali, mulai dari nama-nama besar kalangan pejabat, olahragawan, dan selebriti berkumpul di Kentucky Exposition Center sejak Kamis, untuk mengikuti prosesi pemakaman yang dilaksanakan Jumat (10/6) ini.
Pengamat seperti disebut media Courier Journal menyebut, ini sebagai pemakaman Muslim yang paling banyak dibahas yang pernah diadakan di Amerika Serikat (AS).
Peti jenazah Muhammad Ali didorong di hadapan kerumunan pelayat, diiringi beberapa orang meneriakkan “Allahu Akbar”. Lainnya tampak memegang ponsel dan kamera tinggi-tinggi di atas kepala mereka untuk mengambil foto.
Selama layanan sekitar 45 menit, berupa pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, sambutan dan doa yang dipimpin oleh Imam Zaid Shakir, seorang ulama Muslim terkemuka AS, terdengar menggema syahdu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Di antara nama-nama besar mereka yang hadir adalah Pendeta Jesse Jackson, mantan calon Presiden AS, pemimpin Nation of Islam Louis Farrakhan, promotor tinju Don King, Duta Besar Pakistan untuk AS Jalil Jilani dan petinju terkemuka Sugar Ray Leonard.
Tampak pula di sisi lain, Yusuf Islam, penyanyi dikenal sebagai Cat Stevens, penyanyi tenar Inggris.
Pemimpin Islam Louisville, Muhammad Babar menyebutnya hari itu sebagai peristiwa “bersejarah”.
Sherman Jackson, seorang sarjana Muslim terkemuka, mengatakan di antara kerumunan orang, bahwa Ali merupakan pejuang untuk hak-hak sipil dalam melawan ketidakadilan sosial untuk Afrika-Amerika.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Ali telah membuat Muslim menjadi indah, keren dan bermartabat. Ali memberi kami keberanian,” ujar Jackson.
Sementara itu Duta Besar Pakistan untuk AS Jalil Jilani mengatakan bahwa Ali “adalah orang yang berani, seseorang yang berbicara untuk hak asasi manusia dari semua agama dan masyarakat, dsan ia memberikan banyak harapan ” katanya.
Penggemar Ali
Di antara kerumunan puluhan ribu pelayat, tak terkecuali warga setempat keluar berbaris di luar Freedom Hall. Ada juga warga pengungsi Irak yang ada di sana, Imam Muslim dari Brooklyn, New York dan sepasang penggemar tinju dari Los Angeles dengen mengenakan topi ‘Ali T-shirt’.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Beberapa di antara mereka mengatakan mereka menjadi Muslim karena teladan Ali.
“Kami di sini untuk memberikan penghormatan kami,” kata Forrest Dean, yang terbang dari Los Angeles dan mengatakan bahwa bukan Muslim, tapi itu Ali adalah miliknya juga, idola pertama.
Beberapa penggemar juga datang dari seluruh dunia, termasuk seorang pria dari Afghanistan dan satu lagi dari Bangladesh yang datang tanpa tiket pelayat atau hotel. Namun pihak penyelenggara mengatur untuk menemukan tempat tinggal.
Zainab Chaudry, anggota dari Council on American-Islamic Relations, mengatakan Ali menunjukkan banyak hal yang oleh ali menjadi mungkin untuk menjadi Muslim-Amerika.
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Timothy Gianotti, sarjana Muslim yang ikut membantu layanan pelayat, mengatakan semua orang dari berbagai agama dapat diterima, dan itu dimaksudkan untuk menghormati keinginan Ali.
Upacara dilanjutkan Jumat ini dalam prosesi penguburan di KFC Yum Center, yang juga dihadiri mantan Presiden AS, Bill Clinton. Prosesi iring-iringan jenazah akan melalui perkampungan Louisville, melewati masa kecil rumah dan tempat-tempat lainnya, semasa hidup Ali.
Muhammad Ali meninggal sepekan lalu, Jumat (3/6) akibat penyakit Parkinson, yang memang sudah dieritanya sejak 30-an tahun. Ia meninggal dalam usia 74 tahun di sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona, negara bagian AS. (T/P4/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Peru, Prabowo akan Hadiri KTT APEC