Lahore, MINA – Mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif dan putrinya, Maryam, menyerahkan diri untuk ditahan setelah keduanya tiba di kota Lahore, Pakistan Timur.
Marriyum Aurangzeb, juru bicara partai Sharif, PML-N, mengatakan, Sharif tiba dari Inggris pada Jumat (13/7) malam, menyerahkan diri untuk ditangkap setelah mereka divonis oleh pengadilan anti-korupsi pekan lalu.
“Mereka telah (ditangkap) dan dibawa ke Adiala (penjara),” kata Aurangzeb, demikian Al Jazeera melaporkan.
Penangkapan itu dinilai akan menjadi pukulan bagi PML-N yang akan menjalani pemilihan umum 25 Juli sebagai partai yang berkuasa.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
PML-N telah menuduh bahwa Sharif telah menjadi korban “rekayasa politik” oleh lawan-lawannya selama kampanye.
Sharif dijatuhi hukuman oleh pengadilan anti-korupsi karena tidak dapat membuktikan sumber sah dana yang digunakan untuk membeli satu set apartemen kelas atas di London.
Sharif dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan denda US$ 10,5 juta, sementara putrinya diberi hukuman tujuh tahun penjaran dan denda US$ 2,6 juta.
Suami Maryam Nawaz, Muhammad Safdar, juga dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan telah ditangkap pekan lalu. Dia juga ditahan di penjara Adiala di Rawalpindi, sekitar 240km barat laut Lahore. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP
Mi’raj News Agency (MINA)