Yogyakarta, 18 Ramadhan 1437/23 Juni 2016 – (MINA) – Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais) mengadakan acara tahunan Nikah Bareng pada Rabu (22/6) yang kali ini mengambil momentum Nuzulul Quran yang diselenggarakan di KUA Danurejan, Yogyakarta, dan diikuti oleh kegiatan berbagi santunan kepada anak yatim.
“Acara Nikah Bareng ini, sengaja kita buat untuk menepis animo masyarakat yang masih enggan untuk menikah di bulan penuh berkah, padahal banyak sekali pahalanya,” kata Ryan Budi Nuryanto kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dalam acara tersebut, Ryan mengatakan, ada tiga pasangan yang dinikahkan dari berbeda daerah, di antaranya dari Ngawi, Sleman dan Bantul. Adapun sebagai mahar yang diberikan kepada mempelai wanita berupa emas 10 gram dan surat Al-Ikhlas.
“Meski kelihatannya sederhana, namun ternyata di lapangan, saat calon mempelai pria membaca surat Al-Ikhlas banyak yang salah, karena grogi,” tuturnya.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Ryan mengatakan konsep yang dipakai dalam setiap acara yang sudah menikahkan 5.000 pasangan tersebut selalu mengambil konsep yang unik. Konsep Nuzulul Quran menurutnya belum ada yang mengambil momen tersebut sebagai hari istimewa setiap pasangan.
“Mereka yang menikah sebelumnya menanam pohon, kemudian ijab dan setelah itu membagikan 30 parsel lebaran dan angpau kepada anak yatim,” kataya.
Ryan menjelaskan penanaman pohon dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap lingkungan dan bumi di mana manusia tinggal.
Tidak hanya itu, dia menambahkan para pasangan akan mendapatkan fasilitas dari pihak penyelenggara berupa mahar, ijab qobul unik, biaya nikah, bingkisan “manten”, kirab dan dokumentasi manten, resepsi kerakyatan, termasuk bulan madu di hotel berbintang.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Acara yang dihadiri oleh Kepala Kemenag dan beberapa tokoh masyarakat Kota Yogyakarta mengambil tema “Indahnya Menikah di Bulan Ramadhan” dan dihadiri oleh 300 undangan.
Peserta Dari Luar Negeri
Momen yang sengaja diusung pada hari Nuzulul Quran mendapat respon yang cukup baik. Terbukti dalam waktu kurang dari dua pekan ada 150 peserta yang mendaftarkan diri ke Fortais dari beberapa daerah di Indonesia termasuk dari luar negeri.
“Yang daftar dari luar negeri ada dari Singapura, Arab Saudi dan New Zealand,” kata Ryan.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Namun, kata Ryan, karena terkendala oleh administrasi hanya tiga pasang yang melaksanakan pernikan di kantor KUA yang disulap menjadi ruang repsi pernikahan, hanya tiga pasangan yang dinikahkan.
Ryan mengatakan banyak yang antusias ingin mengambil momen Ramadhan ini dengan keberkahan yang dimiliki bulan suci umat Islam.
Pihaknya berharap antusiasme dari banyak orang tersebut dapat didukung oleh pemerintah yang berwewenang dalam hal ini dan msyarakat pada umumnya. Karena menurutnya banyak orang yang melajang hingga di usia senjanya dikarenakan kurang kepedulian masyarakat.
“Kadang masyarakat tidak peka kepada mereka yang belum menikah, membiarkan mereka dan ini sangat saya takutkan karena apa? karena bisa terjadi penyakit masyarakat,” pungkasnya.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Tidak hanya itu, Ryan meminta dari pihak pemerintah untuk bisa memberikan dispensasi waktu kepada para calon pasangan yang akan menikah, seperti “kurang dari H-10 tidak mendapatkan izin surat menikah,” katanya.
Pihaknya juga berpesan kepada para “jomblowan dan jomblowati” agar menyegerakan menikah untuk menyempurnakanagamanya,
“Kepada kalian yang sudah punya pasangan jangan tunda pernikahan, karena bisa menunda rijki. mereka yang masih sendiri jangan patah semangat utk meraih rahmat Allah karena janji Allah sudah pasti,” tutupnya. (L/P004/P001)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal