NKRI Tidak Bisa Jalan Sendiri Tanpa Kaum Agama Dalam Edukasi

Jakarta, 2 Shafar 1438/2 November 2016 (MINA) – Pakar hukum syariah, Irfan Fahmi mengatakan, Negara Kesatuan Republik (NKRI) tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan kaum agama dalam mengedukasi masyarakat Indonesia.

“Tidak mungkin negara ini bisa berjalan sendiri. terutama dalam mengedukasi. Misalnya dalam mengendalikan minuman beralkohol (),” kata irfan kepada wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) usai diskusi publik yang bertema Dampak Oplosan dan Pengendalian Konsumsi Minol Dibawah Umur yang diselenggarakan oleh Lakpesdam DKI Jakarta di Flora, The Garden Cafe, Hanggar Teras Pancoran, Jakarta, Rabu (2/11).

Menurut Fahmi, para ulama di Indonesia harus bisa bersinergi dengan kebijakan pemerintah yang mengedukasi. Apalagi di Indonesia ini banyak kasus yang membutuhkan peran para ulama.

Baca Juga:  Selama Ramadhan, BAZNAS Salurkan Dana ZIS untuk 944.699 Mustahik

Pada kesempatan yang sama, Fahmi juga memaparkan tentang , menurutnya pelarangan secata penuh terhadap minuman alkohol merupakan hal yang mustahil.

“Mungkin di masa akan datang atau bukan generasi sekarang bisa terjadi. Kalaupun itu terjadi, tentu prosesnya bertahap, tidak mungkin kita lakukan seperti membalikkan telapak tangan. Di dalam Al-Quran pun larangan meminum khamr secara perlahan tidak sekaligus,” ujarnya.

Menurut Fahmi, di Indonesia, memimpikan masyarakat tanpa alkohol saat ini akan sulit. “Kalau pun kita paksa larang, maka akan muncul masalah-masalah baru, misalnya munculnya barang/minol ilegal. Ini dampak buruknya yang akan terjadi,” imbuhnya.

Selain itu ia juga mengatakan, kemasan produk minol harus bisa seperti kemasan rokok yang menampilkan gambar dan tulisan bahayanya. “Rokok saja bisa menampilkan gambar yang menyeramkan, harusnya minol juga menampilkan gambar dan kalimat tentang bahaya minol. Nah itu bentuk edukasi melalui gambar secara langsung di produk.”

Baca Juga:  Perkembangan Sistem Teknologi Berikan Peluang Berkreativitas

“Kemudian harus ada edukasi sejak dini, misalnya dari TK hingga beranjak desa. Dan keberhasilan edukasi itu adalah bagaimana siswa sekolah di Indonesia meyakini bahwa alkohol itu memang menjadi sumber masalah, tidak baik untuk kesehatan, tidak baik untuk masa depan, dan tidak baik untuk regenerasi mereka,” jelasnya. (L/P006/P007/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.