Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

November Bersejarah Bagi Palestina

Insaf Muarif Gunawan - Rabu, 13 November 2019 - 04:49 WIB

Rabu, 13 November 2019 - 04:49 WIB

7 Views

November Bulan sejarah Bagi Palestina (Doc. Aljazeera)

Pada setiap 11 November diperingati kepergian pemimpin Palestina Yasser Arafat Abu Ammar. Tahun 2019 ini adalah tepat hari peringatan 15 tahun kepergiannya.

Beberapa hari lainnya dalam bulan Nopember juga tercatat sebagai tanggal-tanggal bersejarah dalam sejarah Palestina sampai saat ini. Banyak hal terjadi pada bulan ini.

Arafat mengabdikan hidupnya untuk melayani negara dan rakyatnya. Ia dipuji oleh rekan-rekannya dalam memicu revolusi kontemporer ini dan meluncurkan Gerakan Pembebasan Palestina Fatah, yang mengekalkan identitas rakyat Palestina di seluruh dunia.

Kenangan tentang almarhum Yasser Arafat masih dalam ingatan rakyat Palestina dan orang-orang di dunia. Peringatan hari kepergiannya merupakan sebuah peristiwa nasional penting, yang diabadikan rakyat Palestina dan selalu berpegang teguh pada perjuangannya serta kata-katanya yang abadi. Demikian keterangan pers Kedutaan Besar Palestina yang diterima MINA.

Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat

Orang-orang Palestina selalu mengulangi kata-kata almarhum: “Janji adalah janji dan sumpah adalah sumpah, yang mereka lihat jauh tapi kita melihatnya dekat, dan sungguh kitalah yang benar”.

Jasad Yasser Arafat memang telah pergi meninggalkan Palestina, tapi warisan perjuangannya masih tetap kokoh terpatri dalam sanubari anak cucu bangsa Palestina dan para pemimpinnya.

Pejuang dan pemimpin besar Yasser Arafat Abu Ammar pergi meninggalkan kita pada 11 November 2004, setelah ia mengkonsolidasikan pendekatan revolusioner yang solid untuk menentang semua posisi, konspirasi dan blokade yang dikenakan padanya. Dan responnya selalu berupa kepatuhan yang solid, berpegang teguh dan konsisten terhadap nilai-nilai revolusi. Dia sangat berhati-hati untuk tidak mengkompromikan hak-hak Palestina dan merusak prinsip-prinsipnya.

Bulan ini, diskursus Palestina sedang menyaksikan banyak peristiwa, termasuk Deklarasi Balfour yang dengannya Palestina terpecah dan entitas Zionis ditanam di tanah Palestina yang bersejarah. Deklarasi Balfour inilah penyebab langsung terciptanya krisis ini, yang akibatnya masih terus dialami oleh rakyat Palestina.

Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan

Bulan ini juga menandai peringatan Deklarasi Kemerdekaan yang diumumkan oleh almarhum Yasser Arafat pada 15 November 1988 pada sesi Dewan Nasional Palestina di Aljazair, yang menerima sambutan internasional dan pengakuan terhadap hak rakyat Palestina atas kemerdekaan mereka dan pembentukan negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Untuk mengabadikan deklarasi suci inilah rakyat Palestina terus berjuang.

Bulan ini juga bertepatan dengan Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina pada 29 November, yang diadopsi oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1977, untuk menegaskan kedudukan dan solidaritasnya dengan rakyat Palestina yang sedang berjuang untuk merebut hak nasional mereka untuk kembali dan menentukan jalan hidup mereka. (R/Gun/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza

 

Rekomendasi untuk Anda