Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NTT Paling Luas Lahan Terbakar

Rendi Setiawan - Selasa, 24 September 2019 - 22:31 WIB

Selasa, 24 September 2019 - 22:31 WIB

2 Views ㅤ

Palembang, MINA – Luas areal yang terbakar di delapan provinsi pada 2019, paling tinggi terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan luas 108.368 hektar dan Sumatera Selatan terbesar keenam dengan luas 7.109 hektar di tanah mineral dan 4.717 hektar di tanah gambut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengutip data yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, NTT menjadi provinsi paling luar terpapar karhutla, diikuti Riau, Kalteng, Kalbar, Kalsel, Sumsel, Jambi, dan Jatim.

“Meskipun NTT luas lahan terbakarnya yang terbesar, namun terbakarnya di lahan mineral bukan di lahan gambut,” kata Doni saat memimpin rapat kordinasi penanganan karhutla di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (24/9).

Dalam catatan Doni, Sumatera Selatan memiliki lahan gambut terbesar kedua setelah Riau di Pulau Sumatera.

Baca Juga: Prof Asrorun Niam: Tujuan Fatwa untuk Kemaslahatan Hakiki

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyampaikan, Sumatera Selatan tetap bersinergi memadamkan api, satgas akan bertugas sampai akhir Oktober 2019. Pasca karhutla daerahnya akan mengadakan evaluasi pasca penanganan karhutla sampai tingkat RT/RW.

Meningkatnya jumlah hotspot, terlihat dari perbandingan hotspot tahun 2018 dan 2019. Satelit NOAA naik 70,82 persen. Sedangkan satelit TERRA/AQUA (NASA) naik 176,33 persen. Di provinsi Sumatera Selatan sudah dikerahkan 7 helikopter waterbombing dan 2 helikopter patroli.

Dansatgas Karhutla Sumsel yang juga Komandan 044 Garuda Dempo Kolonel Arh Sonny Septiono menerangkan, satgas karhutla selalu disiagakan dengan dukungan 12.922 satgas gabungan. Babinsa beroperasi dan menggunakan open kamera saat melakukan patroli sehingga posisinya akurat.

“Selain pemadaman, dilakukan juga tindakan pencegahan. Kami menyiagakan 15 orang untuk menjaga  74 ribu hektar. Selain itu, kami juga sudah berhasil menangkap 27 orang tersangka,” katanya.

Baca Juga: KH Afifuddin Muhajir: Fatwa Dibutuhkan Sepanjang Zaman

Sementara itu, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Firli Bajuri membenarkan 26 tersangka perorangan sudah ditahan dan 1 tersangka korporasi, total 27 tersangka. Ke depannya diusulkan adanya satgas penegakkan hukum.

“Sehingga saat ada tersangka pelanggaran hukum dapat segera langsung diproses, kerjasama penyidik dan kejaksaan,” katanya. (T/R06/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pelatihan UMKM di Jakarta Diharap Lahirkan Muzaki Baru

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
MINA Millenia