Jeddah, MINA – Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk upaya Israel yang sedang berlangsung untuk mengubah status historis dan hukum kota Al-Quds Al-Sharif (Yerusalem Timur) yang diduduki.
Pernyataan OKI datang dalam pertemuan luar biasa tingkat menteri luar negeri yang diadakan di Markas OKI Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (17/7).
“Mengutuk dalam hal terkuat keterlibatan Israel, kekuatan pendudukan, dalam eskalasi prosedur kolonialisnya di Al-Quds Al-Sharif, dan upayanya untuk mengubah karakter hukum dan status kota serta demografinya,” kata pernyataan tersebut seperti dikutip dari Arabnews, Kamis (18/7).
Susunan demografis Israel termasuk upaya pemerintah Israel baru-baru ini untuk menjelekkan realitas sejarah dengan dugaan membuka jalur peziarah Yahudi yang membentang dari kolam Silwan ke dinding Al-Buraq (atau lebih disebut Tembok Ratapan) berjalan di bawah rumah-rumah Palestina di Silwan, selatan Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Sementara itu, Sekretaris Jenderal OKI, Yousef Al-Othaimeen berterima kasih kepada negara tuan rumah, yang dipimpin oleh Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman karena memfasilitasi penyelenggaraan pertemuan tersebut.
Al-Othaimeen mengatakan, pertemuan tersebut berkaitan dengan eskalasi penduduk Israel yang ingin melakukan Yahudisasi terhadap kota Al-Quds.
Selain itu, Israel juga menyembunyikan monumen-monumennya, berusaha mengubah status hukum, sejarah dan politiknya dan mengisolasinya dari lingkungan Palestina. (T/Sj/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi