Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Pada sebuah ayat, Allah berfirman:
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمۡ عَنِ ٱلۡمَضَاجِعِ يَدۡعُونَ رَبَّہُمۡ خَوۡفً۬ا وَطَمَعً۬ا وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ
Artinya: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (16). (Q.S. As-Sajadah [32]: 15-16).
Ayat ini terkait dengan ayat sebelum “Innamal mu’minuuna…..” (Bahwa sesungguhnya orang-orang beriman itu…..). tentang ciri orang beriman yang sesungguhnya.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Di sini ada dua ciri utama orang beriman, yaitu pertama, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya…”. Maknanya, ia gemar melakukan shalat tahajud, pada saat manusia, lambung mereka dekat di tepat tidur, alias tidur keenakan lupa tahajud, bermunajat pada Tuhannya Yang Maha Kuasa yang telah menciptakannya, yang telah memberinya rezki.
Shalat Tahajud itu memang merupakan kebiasaan para Nabi dan Rasul, kebiasaan para Sahabat Rasul, para syuhada, orang-orang shaleh dan orang-orang beriman.
Allah juga menyebutkan sebagai salah satu prasyarat penghuni syurga. Seperti di dalam firman-Nya.
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18) وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (19
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (Q.S. Adz-Dzariyah [51]: 15-19).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Dan ciri kedua adalah mereka “gemar menafkahkan rezki” mereka di jalan Allah. Harta baginya sekedar titipan semata yang mesti dipergunakan di jalan yang diridhai-Nya. Bukan untuk sekedar pemenuhan kebutuhan fisiknya. Apalagi untuk foya-foya dan untuk jalan maksiat.
Gemar berinfaq, itu pula yang menjadi ciri orang-orang bertakwa sebagaimana disebutkan pada awal Surat Al-Baqarah:
ٱلَّذِينَ يُؤۡمِq
نُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ يُنفِقُونَ
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka”.
Semoga kita dapat menjadi hamba yang pandai bertahajud dan gemar berinfaq di jalan-Nya. Aamiin. (RS2/P1)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)