Ramallah, MINA – Seorang pakar Palestina tentang permukiman di wilayah pendudukan mengatakan, proyek permukiman Israel di Yerusalem Timur atau Al-Quds yang diduduki bertujuan untuk mengubah geografi dan demografi kota tersebut.
Suheil Khalilieh, direktur unit pemantauan pemukiman di Applied Research Institute – Jerusalem (ARIJ) mengatakan, Israel ingin menguasai sebanyak mungkin tanah Yerusalem Timur dengan memanfaatkan kekuatan yang diberikan kepada pejabat yang bertanggung jawab. Pemukim sayap kanan memiliki kendali atas seribu properti di Yerusalem Timur.
“Pejabat Israel mulai memanipulasi klasifikasi properti di Yerusalem Timur untuk mengendalikannya melalui proyek pemukiman,” katanya seperti dikutip dari Wafa, Selasa (14/12).
Pakar ARIJ itu mengomentari sebuah laporan yang muncul di harian Israel, Haaretz, yang berbicara tentang rencana pembangunan pemukiman di bagian kota suci yang diduduki dan pengubahan karakter serta identitas kota itu secara total.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Khalilieh menekankan, pendudukan Israel telah menetapkan banyak area di Yerusalem Timur sebagai area hijau dan lainnya sebagai taman umum untuk kemudian mengubah klasifikasinya.
Ia menjelaskan, daerah-daerah tersebut sebagian besar berada di Kota Tua dan sekitar Yerusalem. Kepemilikan mereka dengan cepat ditransfer ke asosiasi pemukiman tanpa sepengetahuan pemilik Palestina.
Pakar tersebut menjelaskan, pendudukan Israel ingin menggambar ulang perbatasan Yerusalem dari luar dan dalam, terutama di “cekungan suci”, daerah sekitar Kota Tua Yerusalem dalam rangka merebutnya dan mengusir pemiliknya yang sah.
Khalilieh mengatakan, Israel saat ini juga sedang berusaha untuk mengevakuasi zona industri di daerah Wad al-Joz, yang merupakan bagian dari cekungan suci. Hal ini akan mengarah pada penghancuran 200 fasilitas industri yang dimiliki selama beberapa dekade oleh Palestina.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Proyek Israel di Gerbang Damaskus, tambahnya, bertujuan untuk menutup sepenuhnya daerah itu dari Palestina dan daerah “cekungan suci” akan diubah menjadi proyek pemukiman setelah melenyapkan landmark Arabnya.
Khalilieh menekankan, masalah ini sepenuhnya politis dan Israel berpacu dengan waktu untuk menciptakan faith accomply di Yerusalem Timur yang akan memberikannya kehadiran lebih besar di kota yang diduduki.
Ia menyebut, ada tiga maestro Yahudi yang membayar sejumlah besar uang kepada organisasi pemukiman, terutama mereka yang bekerja untuk mengubah karakter Yerusalem Timur yang diduduki, merebut tanah dan membangun real estat Palestina, yakni, Sheldon Adelson, Irving Moskowitz, dan Roman Abramovich.
Oleh karena itu, Khalilieh menekankan pentingnya memperkuat dan mempertahankan kehadiran Palestina di Yerusalem. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)