Yogyakarta, 6 Ramadhan 1438/1 Juni 2017 (MINA) – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo dijadwalkan akan menjadi saksi dan memberikan tausiyah kebangsaan di acara Nikah Bareng ala Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais), di Yogyakarta.
Hal itu disampaikan oleh RM Ryan Budi Nuryanto kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (1/6) malam.
Dia menjelaskan kehadiran panglima diharapkan menjadi semangat bagi para calon pengantin untuk dan memberi bekal kepada mereka yang cinta NKRI.
“Calon pengantin bareng perlu adanya figur tokoh nasional yang netral yang punya jiwa semangat kebangsaan yang religius dan nasionalis,” katanya.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Acara Nikah Bareng yang mengambil tema “Merajut Cinta untuk Keberkahan Indonesia” akan dihadiri oleh gubernur, walikota dan bupati se-Yogyakarta.
“Akan hadir juga petinggi TNI dan Polri, Ketua PP Muhammadiyah, Koordinator Kopertis V DIY, Rektor BPH UAD dan Forkomida DIY,” kaatanya.
Nikah Unik
Fortais selalu menyelenggarakan nikah bareng dengan konsep yang unik. Selain mengambil kesempatan yang jarang dilakukan banyak orang, tema kebangsaan menjadi fokus Fortais di bulan penuh berkah tahun ini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Sebelum prosesi ijab kabul, mereka (calon pengantin) akan melafalkan Pancasila sebagai janji cinta NKRI,” kata Ryan.
Sebelumnya, Fortais telah mengadakan acara yang sama di dalam kereta api, pesawat terbang dan beberapa cara unik lainnya.
Acara yang rencananya diselenggarakan pada 4 Juni 2017 dilaksanakan kerja sama dengan Takmir Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD ) .
Program ini, sebelumnya telah diluncurkan pada 30 Maret lalu dengan menggelar peragaan busana pengantin Muslim di trotoar kawasan jalan Malioboro, kota Yogyakarta.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Ryan menjelaskan, sebanyak 30 pasang calon pengantin berasal dari berbagai daerah Yogyakarta dan ada pula yang dari Jawa Tengah.
“Ada yang dari muda sampai yang berumur 52 tahun. Dari yang latar pendidikannya SD sampai S2, bahkan purnawirawan,” jelasnya. (L/P3/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian