Gaza, MINA – Aktivis hak asasi manusia, dokter, dan saksi mata pada Jumat (1/3) memberikan bukti yang membuktikan keterlibatan tentara pendudukan Israel dalam pembantaian mengerikan yang merenggut ratusan nyawa dan warga yang terluka saat menerima pasokan bantuan di bundaran Nabulsi di Kota Gaza kemarin, Kamis.
Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania dalam konferensi pers yang diadakan di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza mengenai “pembantaian tepung” di Bundaran Nabulsi, mereka mendokumentasikan tank-tank Israel menembaki secara intens perkumpulan warga sipil Palestina ketika mereka sedang berkumpul untuk mencoba menerima bantuan kemanusiaan dari konvoi truk.
Penembakan Israel tersebut menyebabkan gugurrnya 115 warga sipil dan melukai sedikitnya 760 orang lainnya, sementara korban diyakini masih banyak yang berada di wilayah sasaran.
“Ternyata para korban terkena luka tembak, dan bukan karena tertabrak atau tertindih, seperti yang diklaim oleh juru bicara tentara pendudukan, yang tidak menyangkal rekaman penembakan tersebut dalam klip video yang mendokumentasikan apa yang terjadi,” ungkap perwakilan itu seperti dikutip dari PIC.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Dia menunjukkan, ada empat bukti yang mengkonfirmasi keterlibatan tentara pendudukan dalam kejahatan pembunuhan dan melukai warga sipil yang kelaparan, termasuk bekas luka pada tubuh para syuhada dan korban luka, klip video yang dipublikasikan oleh saksi mata kejahatan tersebut, dan terdengar jelas suara peluru yang berasal dari tank Israel yang ditempatkan di arah laut.
“Suara yang jelas dari peluru tersebut dipastikan berasal dari senjata otomatis dengan peluru 5,56 mm yang digunakan oleh tentara pendudukan, dan itu dapat didengar dengan jelas dalam klip yang dipublikasikan pada saat penembakan,” jelasnya.
Sementara itu, Dr. Jadallah Al-Shafi’i, kepala departemen keperawatan di Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan selama konferensi bahwa paramedis dan petugas penyelamat termasuk di antara korban penembakan Israel terhadap warga sipil ketika mereka berkumpul di bundaran Nabulsi untuk menerima perbekalan dan bantuan pangan.
“Kami melihat belasan orang yang syahid dan terluka ketika dia tiba di Rumah Sakit Al-Shifa, terluka oleh tembakan Israel, dan semua dokumen membuktikan hal ini, termasuk rontgen dan laporan medis, dan semuanya tersedia untuk media, organisasi hak asasi manusia, atau komite investigasi,” tambahnya.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Amjad Aliwa, seorang spesialis darurat di Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan dalam kesaksiannya selama konferensi, “Saya hadir bersama para dokter dan perawat, bersama dengan ribuan warga sipil di bundaran Nabulsi menunggu bantuan kemanusiaan tiba mengingat meluasnya kelaparan dan penderitaan karena kurangnya kebutuhan hidup yang paling mendasar.”
“Tentara pendudukan melepaskan tembakan keras ke semua orang yang berada di sana menunggu untuk menerima bantuan segera setelah truk tiba pada hari Kamis pukul empat pagi,” tambah Amjad.
Ia menegaskan, apa yang terjadi di Bundaran Nabulsi merupakan pembantaian yang mengerikan, ada sejumlah korban luka yang tidak dapat ditemukan, dan nasibnya masih belum diketahui.(R12,P1)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam