Riyadh, MINA – Para pemimpin di KTT Liga Arab di Arab Saudi memilih bungkam terkait serangan Amerika Serikat dan sekutunya di Suriah.
KTT berlangsung pada Ahad (15/4), sehari setelah serangan terkoordinasi menargetkan tiga situs yang diduga terkait dengan produksi senjata kimia di Suriah.
Menurut seorang juru bicara KTT, para pemimpin itu akan membahas konflik Suriah, tetapi bukan serangan yang menargetkan situs-situs dekat Damaskus serta di provinsi Homs.
Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan kepada wartawan setelah KTT, para pemimpin menyerukan penyelidikan internasional penggunaan senjata kimia di Suriah.
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Arab Saudi, Bahrain dan Qatar sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan mendukung serangan itu. Sementara Mesir, Irak dan Lebanon menyatakan keprihatinannya.
Namun sejauh ini, Presiden Suriah Bashar Al-Assad tetap membantah bahwa pasukannya menggunakan atau memiliki senjata kimia. Ia pun tidak hadir pada pertemuan itu setelah negaranya dibekukan dari blok tersebut sejak 2011, ketika negaranya mulai bergejolak.
Pengamat politik senior Al Jazeera, Marwan Bishara mengatakan, “aneh” jika serangan baru-baru ini di Suriah tidak ada dalam agenda KTT.
“Itu yang Anda sebut sebagai pertemuan tanpa dasar,” katanya kepada Al Jazeera. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Houthi: Kami Akan Lanjutkan Serangan Jika Israel Tarik Kesepakatan