KTT Liga Arab Mencoba Fokus pada Golan dan Yerusalem

Tunis, MINA – Pertemuan para pemimpin 22 negara Arab di Tunisia pada Ahad (31/3) berharap  memproyeksikan sikap bersama menolak klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas kendali Israel pada dan .

Tetapi seperti dengan masa lalu, pertemuan tersebut kemungkinan akan sulit mencapai konsensus karena berbagai perselisihan antara sesama para anggota Liga Arab sendiri dan tingkat kedekatan negara tertentu dengan Amerika Serikat. Demikian Daily Sabah melaporkan yang dikutip MINA.

Negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, kemungkinan akan menurunkan level pernyataan kecaman, ingin mempertahankan hubungan baik dengan Gedung Putih karena negara itu meningkatkan tekanan pada saingan utama mereka, Iran.

Menegaskan konsensus internasional Golan sebagai tanah Suriah yang diduduki hanya akan lebih lanjut menyoroti absennya Suriah dari Liga Arab, yang dikeluarkan pada hari-hari awal pemberontakan melawan Bashar Assad. Beberapa pemimpin Arab berpikir Suriah – anggota pendiri – harus diterima kembali. Yang lainnya, seperti Arab Saudi dan Qatar, telah menghabiskan bertahun-tahun mendukung kelompok oposisi Suriah.

Tahun ini, Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika yang sakit dan Omar al-Bashir dari Sudan akan melewatkan pertemuan itu karena mereka menghadapi protes massa pekanan terhadap pemerintahan mereka yang lama.

Mereka yang diprediksi hadir masih terpecah karena perang di Yaman dan Suriah, dan boikot Qatar selama hampir dua tahun oleh sesama anggota Liga Arab.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dalam perang Timur Tengah 1967 setelah Suriah selama bertahun-tahun menggunakan dataran tinggi strategis itu untuk mengebom Israel utara. Negara-negara Arab telah lama menuntut Golan dikembalikan, dan mengutuk keputusan Presiden Trump yang mengakui kedaulatan Israel wilayah itu awal pekan ini.

Juru bicara Liga Arab Mahmoud Afifi mengatakan blok 22 anggota itu akan mengeluarkan maklumat tentang Golan, tetapi para ahli berpikir pernyataan mereka levelnya sedikit lebih dari sekadar kecaman standar.

“Itu akan menjadi pernyataan yang sangat kuat, teatrikal, bagus, dan mungkin kuat,” kata Ahmed Abd Rabou, profesor tamu urusan internasional di University of Denver. “Tetapi saya ragu itu akan memiliki efek politik yang sesungguhnya.”

Para pemimpin Arab menanggapi hal yang sama dengan keputusan AS yang bahkan lebih ganas tahun lalu untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel – dengan pernyataan-pernyataan yang mengecam langkah itu tetapi hanya sedikit memberikan efek. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

https://www.dailysabah.com/mideast/2019/03/29/arab-league-summit-in-tunisia-to-focus-on-golan-amid-bitter-rivalries

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.