Kairo, MINA – Ketua Parlemen Arab, Mishaal bin Fahm Al-Salami, menyerukan Republik Ceko untuk tidak memindahkan kedutaan besarnya dari Yel Aviv ke Yerusalem.
Dalam surat serupa yang dikirim kepada Ketua Dewan Perwakilan, Presiden Senat, dan Kementerian Luar Negeri Republik Ceko, Salami menekankan penolakan Parlemen Arab terhadap pernyataan yang dibuat oleh Presiden Republik Ceko, Milo Zeman, mengenai rencananya untuk memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke kota Yerusalem yang diduduki.
Kantor Berita WAFA menyebutkan pada Senin (24/12), Parlemen Arab mengatakan langkah itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.
“Ini juga merupakan perubahan radikal dalam posisi Republik Ceko yang berada di garis depan negara-negara yang mengakui Negara Palestina pada tahun 1988,” ujarnya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Salami meminta Parlemen Republik Ceko untuk mendesak presidennya untuk meninjau dan menarik kembali pernyataannya.
Dia mencatat bahwa sangat penting bagi Republik Ceko untuk mematuhi resolusi PBB tentang Yerusalem, prinsip-prinsip hukum internasional, dan resolusi yang relevan dari Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB.
Dia mengatakan Republik Ceko harus mematuhi resolusi Majelis Umum PBB tentang “Status Yerusalem” yang memperoleh konsensus internasional dan dengan demikian menyatakan “batal demi hukum” setiap tindakan yang dimaksudkan untuk mengubah karakter, status, atau komposisi demografis Yerusalem.
Parlemen Arab juga menyerukan kepada semua negara untuk menahan diri dari mendirikan kedutaan besar di Kota Suci itu, dan menuntut agar mereka mematuhi semua resolusi DK PBB. (T/RS2/P2)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)