Addis Ababa, MINA – Pasukan pemerintah Ethiopia telah memulai serangan untuk merebut ibu kota regional Mekelle di wilayah utara Tigray yang memberontak, kata dua diplomat dan pemimpin pasukan Tigrayan.
Debretsion Gebremichael, pemimpin Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) mengatakan kepada kantor berita Inggris melalui pesan teks pada hari Sabtu (28/11) bahwa Mekelle berada di bawah “pengeboman berat”, TRT World melaporkan.
Para diplomat mengatakan, ledakan dilaporkan terjadi di utara kota, di daerah Hamidai dan serangan pasukan Ethiopia telah dimulai.
Militer Ethiopia “telah mulai menyerang dengan persenjataan berat dan artileri di pusat Mekelle”, pemerintah setempat mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media Tigrayan.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Klaim itu dikonfirmasi oleh dua pejabat kemanusiaan yang memiliki staf di kota itu.
“Provinsi kawasan Tigray menyerukan kepada semua yang memiliki hati nurani yang bersih, termasuk masyarakat internasional, untuk mengutuk serangan artileri dan pesawat perang serta pembantaian yang dilakukan,” kata pernyataan itu.
Tentara Ethiopia mengatakan pada Sabtu bahwa mereka akan mengambil kendali atas kota Mekelle “dalam beberapa hari”, menurut laporan dari Fana Broadcasting Corporate yang berafiliasi dengan negara.
Billene Seyoum, juru bicara kantor Perdana Menteri Abiy Ahmed, mengatakan, pasukan Ethiopia tidak akan “membombardir” daerah sipil.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Ia menambahkan, “keselamatan orang Etiopia di Mekelle dan wilayah Tigray terus menjadi prioritas bagi pemerintah federal.”
Pemerintah memberi ultimatum kepada TPLF pada Ahad lalu untuk meletakkan senjata atau menghadapi serangan di Mekelle, sebuah kota berpenduduk 500.000 orang, yang menimbulkan ketakutan di antara kelompok-kelompok bantuan akan banyaknya korban sipil. Ultimatum berakhir pada Rabu (25/11). (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa