Jenewa, MINA – PBB memperkirakan 100.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di Suriah Utara, ketika Turki terus melakukan serangan terhadap para pejuang Kurdi, meskipun ada kritik internasional terhadap operasi tersebut dan kekhawatiran dapat mengakibatkan kebangkitan ISIS.
Pejabat bantuan pada Jumat (11/10) memperingatkan “krisis kemanusiaan lain” di Suriah yang dilanda perang di tengah pengungsian massal dan adanya laporan serangan terhadap infrastruktur sipil, termasuk fasilitas air, pembangkit listrik dan ladang minyak, demikian Al Jazeera melaporkan.
Juru bicara kantor HAM PBB Rupert Colville mengatakan kepada wartawan di Jenewa, setidaknya tujuh warga sipil telah tewas sejak operasi lintas perbatasan Turki dimulai pada Rabu (9/11).
Ia mengatakan, sekitar 400.000 orang lagi di kota Hassakah berisiko tidak memiliki akses ke air bersih, dilaporkan karena serangan Turki terhadap stasiun pompa air di kota perbatasan Ras Al-Ain, Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Dalam pernyataan berikutnya, PBB mengatakan, pasar, sekolah dan klinik ditutup sementara, hanya satu rumah sakit yang beroperasi di daerah tersebut.
Ini terjadi setelah Dokter Lintas Batas (MSF) mengumumkan penutupan sebuah rumah sakit yang melayani lebih dari 200.000 orang di kota perbatasan Tal Talyyad di Suriah, tempat beberapa pertempuran terberat terjadi pada Jumat. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza